Fakta Terduga Teroris, Dari Tukang Cilok Sampai Penjahit
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Densus 88 telah menangkap 23 terduga teroris dalam serangkaian operasi usai peristiwa bom bunuh diri di empat lokasi berbeda di Surabaya, Jawa Timur. Empat terduga teroris ditembak mati karena melakukan perlawanan.
Penangkapan 23 terduga teroris itu hasil operasi Densus di berbagai daerah di Jawa Timur, sejak Senin, 14 Mei 2018, sampai Rabu malam, 16 Mei 2018. Dari penangkapan itu, satu orang terduga menyerahkan diri.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin menyampaikan,
Tiga teroris ditembak mati saat dilakukan penangkapan di lokasi berbeda di Sidoarjo. Mereka berinisial BS, IF dan HS. Sementara DS ditembak mati dalam penindakan di Manukan Wetan, Tandes, Surabaya.
Sebanyak 19 terduga teroris ditangkap hidup-hidup. Tujuh terduga ditangkap di Surabaya. Empat terduga teroris ditangkap di Sidoarjo.
Khusus penangkapan di Sidoarjo, dilakukan berdasarkan data intelijen yang mencurigai seseorang yang sering membesuk narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya yang berada di Kecamatan Porong. Dari data tersebut penangkapan kemudian dilakukan.
Menurut Heri Soesanto, ketua RT di Perumahan Auri, Kelurahan Lemah Putro, Kecamatan Sidoarjo. Sebelum penangkapan, ia sering didatangi orang-orang yang mengaku anggota intel.
Densus 88 melakukan penangkapan terduga teroris.
Mereka mengaku sedang mengintai seorang bernama Budi Santrio. Terduga ini memiliki orangtua yang tinggal di Jalan Avia, Perumahan Auri. Pada Rabu malam, dilakukan penangkapan dan terdengar suara tembakan lebih dari satu kali. Penangkapan dilakukan terhadap terduga Wawan dan Hari. Ada satu orang yang meninggal dunia.
Di Surabaya, penggeledahan dilakukan di rumah terduga teroris di Jalan Abdul Wahab Siamin, Dukuh Pakis, Surabaya. Pemilik rumah, Ilham Fauzan alias Wicang dan istrinya diamankan polisi. Pasangan suami istri yang diamankan ini dulunya adalah penjahit dan terkenal dengan nama Alwi Tailor.
Baca juga:
Satu Keluarga di Mojokerto Diamankan Densus
Pedagang Cilok ditangkap di Cirebon
Pada Kamis petang, Densus 88 juga menangkap dua terduga teroris di sebuah rumah di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Satu terduga teroris itu diamankan saat sedang membeli air meneral galon. Satu lagi diamankan di Kota Cirebon.
"Dua terduga yang ditangkap adalah H dan S. Keduanya diduga jaringan JAD Jawa Barat," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen (Pol) Agung Budi Maryono.
Rangkaian bom milik terduga teroris.
Dari penyelidikan awal diketahui kalau terduga S adalah penjual cilok keliling. Tetangga mengakui kalau dia memang jarang berinteraksi dengan warga.
Menurut Gunanto yang merupakan ketua RT 05, pria yang ditangkap itu biasa dipanggil Suki. Dia adalah pendatang dan belum lama tinggal di rumah Junaedi, narapidana kasus bom Thamrin, Jakarta.
Guna melakukan penyelidikan dan pengembangan, kedua terduga teroris itu dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.