Terungkap Fakta, Arti Penting Kota Surabaya bagi Teroris
- REUTERS/Beawiharta
VIVA – Kota Surabaya, Jawa Timur disebut menjadi lokasi awal munculnya bibit-bibit calon teroris di Tanah Air.
Ali Fauzi Manzi yang merupakan mantan teroris mengungkapkan, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi sejak tahun 2000 hingga 2018 membuktikan bahwa peristiwa aksi terorisme dilakukan atau dirancang oleh warga Surabaya.
"Surabaya dikenal sebagai tempat reproduksi para calon (teroris). Berapa banyak pemain berasal dari Surabaya, bom Bali I kemudian bom Marriot I, Marriot II kemudian bom Kedubes Australia banyak melibatkan warga Surabaya," kata Ali saat menghadiri diskusi di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis 17 Mei 2018.
Ali menyatakan, Surabaya memang tergolong target yang jarang diincar oleh kelompok teror. Sementara peristiwa bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo sebelumnya dinilai dilatari adanya kericuhan di Mako Brimob pada pekan lalu.
"Kasus kerusuhan Mako Brimob jadi trigger untuk melakukan serangan hasty raid, yang tidak di-mapping, yang tidak di-setting, ini sifatnya dadakan," kata dia.
Selain itu yang membuat Surabaya banyak melahirkan calon teroris menurut Ali lantaran adanya gengsi antarkelompok teror.
Setidaknya ada tiga kelompok yang ingin mempertahankan eksistensinya agar teror yang mereka lakukan menyedot perhatian publik.
Ketiganya yaitu Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Anhsharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang belakang makin intens melakukan aksinya di berbagai wilayah.
"Surabaya dikenal di kalangan ikhwan menjadi kota persaingan gengsi antara kelompok pengusung jihad," katanya lagi.