Haru, Pesan Terakhir Iptu Auzar Kepada Wakapolri

Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin.
Sumber :
  • Agus Rahmat

VIVA – Inspektur Satu (Iptu) Anumerta Auzar, meninggal dalam penyerangan di Mapolda Riau oleh kelompok teroris pada Rabu pagi, 16 Mei 2018. Korban tewas tertabrak mobil pelaku yang berusaha melarikan diri.

Polisi Temukan Fakta Baru Kasus Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Eks Pj Walkot Pekanbaru

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, Iptu Auzar mempunyai hubungan yang erat dengan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin.

"Beliau (Auzar) pernah menjadi sopir dan membantu Wakapolri saat Wakapolri menjabat sebagai Kasubdit Regident Ditlantas Polda Riau," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 16 Mei 2018.

Rektor UNRI Cabut Laporan atas Mahasiswa yang Protes UKT Naik

Mobil minibus yang digunakan pelaku teror dalam kondisi rusak di depan pintu masuk Polda Riau

Sementara itu, Wakapolri Komjen Syafruddin mengungkapkan hubungan erat dirinya dengan Iptu Auzar. Bahkan, sebelum tewas ditabrak terduga teroris, Iptu Auzar sempat mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) untuk Wakapolri yang berisi ucapan selamat menjalankan ibadah bulan suci Ramadan.

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi

"WA Auzar ke saya pukul 07.15 WIB," kata Syafruddin.

Berikut pesan singkat melalui Whatsapp dari Iptu Auzar kepada Syafruddin:

 

Ya Allah, dipenghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a  untuk saudara-saudara ku, sahabat-sahabat ku dan orang-orang yg kuhormati serta orang-orang yang kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam iman, dan Islam, keluarga yang bahagia, rizki yang barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yang segera datang ini.


Kami sekeluaga mengucapkan :


MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.


H. Auzar & Kel


Mendengar Auzar tewas dalam penyerangan tersebut, Syafruddin langsung terbang menuju Pekanbaru. Secara khusus dia mengunjungi keluarga korban sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi pada pengabdian Auzar.

“Sudah 25 tahun persaudaraan saya dengan almarhum Auzar, mulai dari sopir, urus anak-anak, dari kecil sampai dewasa sampai berumah tangga, dan sampai sekarang almarhum bolak balik Jakarta - Pekanbaru untuk urus ibu dan anak-anak saya," kata Syafruddin.

Petugas kepolisian berjaga di dekat jenazah pelaku penyerangan yang tergeletak di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru

Sebelumnya, Markas Kepolisian Daerah Riau diserang teroris pada Rabu 16 Mei 2018. Penyerangan itu dilakukan oleh lima orang dengan menggunakan mobil Toyota Avanza bernomor polisi BM 1192 RQ.

Sekitar pukul 09.00 WIB mobil mencoba menerobos ke Mapolda Riau. Namun, mobil tersebut dihalangi personel kepolisian. Empat orang keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan pedang yang mengakibatkan dua anggota luka. Kemudian, sekelompok orang tidak dikenal tersebut dilumpuhkan dengan tembakan, empat tewas satu lainnya kabur dengan mobil.

Satu pelaku yang kabur sempat menabrak seorang personel kepolisian, yakni Iptu Auzar. Auzar tewas setelah dilarikan ke RS Bhayangkara. Pelaku pengguna mobil tersebut kini sudah dibekuk oleh pihak kepolisian.

 

Mantan Sekretaris Dewan DPRD Provinsi Riau dan sekaligus Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun

Pengusutan Dugaan Korupsi SPPD Riau, Polisi Sebut Dana Rp 19 Miliar untuk Perjalanan Fiktif

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Nasriadi menyatakan bahwa mantan Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun telah memerintahkan Kasubag Verifikasi Pemerintah Kot

img_title
VIVA.co.id
25 Agustus 2024