Sipir Dianjurkan Tak Jadi Makmum Kala Napi Teroris Imamnya
- Dok. Humas Mabes Polri
VIVA – Dirjen Pas Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami menyatakan sempat terkejut, saat 155 napi teroris yang melakukan kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, langsung dipindahkan ke Nusakambangan. Namun, akhirnya mereka menemukan solusi untuk hal tersebut.
"Awalnya, kita hanya punya Pasir Putih untuk napi teroris, akhirnya satu lapas narkoba kita kosongkan," kata Sri, ILC di tvOne, Selasa 15 Mei 2018.
Menurutnya, rencana Menkumham Yasona H Laoly untuk membuat lapas khusus teroris yang lain di Nusakambangan masih dalam proses pembangunan.
Sementara itu, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai mengapresiasi langkaH cepat Dirjen Pas Kemenkumham.
Namun, ia mengingatkan pengawasan napi teroris harus ekstra ketat, karena mereka sulit diatur. Dia menyatakan, hal tersebut atas pengalamannya seperti mendapat laporan bahwa napi teroris tak pernah mau menggunakan seragam lapas.
"Begitu hebatnya mereka dan petugas penjara keder,"ujarnya.
Selain itu, Mbai mengatakan bahwa petugas lapas jangan sampai kalah berwibawa dibandingkan napi teroris. Karena bila demikian, maka akan bisa didoktrin oleh teroris.
"Seperti saat salat, kalau salat oke tapi jangan orang itu imamnya, makmumnya banyak sipir," ujar dia.
Selain itu, bila lapas belum mampu mengisolasi para napi teroris satu orang satu sel, maka ruang lapas bisa dihuni oleh tiga sampai empat orang dengan catatan setiap sel sel lengkapi CCTV dengan kemampuan audio visual.
"Kita bisa melihat gerak-gerik dan mendengar obrolan mereka. Bisa dianalis siapa yang masih ada dan siapa yang sudah tidak," katanya.