Pengakuan Sandera Teroris Lolos dari Maut di Mako Brimob
- VIVA/Reza Fajri
VIVA – Bripka Iwan Sarjana, sandera yang merupakan survivor 'penyintas' dalam kerusuhan di Mako Brimob menjelaskan kondisinya pada saat dia disekap oleh sejumlah narapidana teroris.
Iwan mengatakan, pada saat itu dia merasa sangat mencekam dan matanya sengaja ditutup. Dia hanya bisa mengingat keluarganya dan berpikir tak akan bisa lagi bertemu dengan mereka.
"Saya berpikir persentase saya 99 persen mati dan satu persen hidup," kata Iwan Sarjana dalam wawancara yang dilakukan tim Indonesia Lawyers Club (ILC) yang bertajuk "Tragedi Mako Brimob dan Surabaya, Duka Kita Duka Bangsa" di tvOne, Selasa malam, 15 Mei 2018.
Dia mengatakan, pada saat mencekam itu sempat berzikir dan yakin bahwa Tuhan bisa mengubah hati, termasuk teroris yang tengah menyanderanya.
"Saya berzikir, kalau saya harus mati, maka di sini saya mati. Kalau Allah menghendaki saya hidup, maka saya akan hidup," kata dia.
Iwan Sarjana melanjutkan, dia juga berharap bahwa dirinya akan diperjuangkan untuk bebas hingga akhirnya hal tersebut bisa terwujud. Polisi itu mengatakan, meskipun dia mengalami siksaan, namun semangatnya memberantas teroris tak akan padam.
"Saya berpesan, agar tetap melawan kekejaman ini dan melawan teroris ini tanpa harus takut, tanpa harus patah semangat. Mereka yang korban menjadi semangat untuk rekan-rekan berjuang lagi," kata dia. (asp)