Bomber Gereja Surabaya Berpesan Ingin Mati Syahid

Korban bom bunuh diri di gereja Surabaya.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Otak pelaku bom di tiga gereja di Surabaya, Raden Dita Oeprianto pernah berpesan kepada ibunya, Sumijati. Pesan tersebut disampaikan Dita, saat tinggal bersama orangtuanya enam tahun lalu.

VIDEO: Korban Cacat akibat Bom Surabaya Tak Rela Eks ISIS Dipulangkan

"Anak saya berpesan ini, mati secara syahid," ujar Sumijati kepada wartawan di rumahnya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 15 Mei 2018.

Sumijati mengaku sejak pindah ke Surabaya, anaknya tidak pernah lagi mengunjunginya, bahkan berkomunikasi. Dia mengaku kaget, kalau anaknya merupakan pelaku utama dalam aksi teror di gereja di Surabaya tersebut.

Polri Pamer Labfor Surabaya, Kasus Vanessa hingga Bom Diungkap di Situ

Sementara itu, tetangga Dita di perumahan Wisma Indah, Wonorejo, Rungkut, Surabaya, bernama Karyono menjelaskan, Dita dan keluarga tidak menunjukkan ciri-ciri yang tergabung dalam Islam garis keras.

Bahkan, menurut Karyono, Dita tercatat sebagai orang yang sangat cerdas. "Dia pernah menjadi ketua RT. Dia tinggal di kawasan ini, sejak tahun 2012," kata dia.

Terduga Teroris Asal Jateng Ditangkap Densus 88 di Ponorogo

Laporan: Win Arrizal

Arthur Irawan saat memperkuat Persebaya Surabaya

On This Day: Teror Bom Surabaya Bikin Persebaya Geram

Teror bom sempat terjadi di Surabaya pada 13-14 Mei 2018. Ini sampai membuat duel Persebaya Surabaya ditunda.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2021