2 Jenazah Diidentifikasi, Korban Bom Surabaya Bisa Bertambah
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa ada dua jenazah korban bom di Surabaya belum teridentifikasi dan masih ditangani oleh tim Disaster Victims Identification atau DVI. Dengan begitu, jumlah korban tewas masih bisa bertambah lagi.
Barung mengatakan, proses identifikasi masih dilakukan terhadap dua jenazah tersebut. "Dikarenakan adanya serpihan-serpihan sehingga sampai sekarang masih proses identifikasi," kata Barung di Markas Polda Jatim Jalan A Yani Surabaya pada Senin malam, 14 Mei 2018.
Barung mengatakan, sementara ini total korban tewas dari lima kejadian ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo sebanyak 25 orang. Sebanyak 12 korban meninggal adalah warga dan 13 korban tewas adalah pelaku bom bunuh diri. Total jumlah korban luka sebanyak 57 orang.
Barung menjelaskan, 12 korban warga sudah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga mereka. Adapun ke-13 pelaku bom bunuh diri yang tewas juga sudah teridentifikasi. Namun, hingga kini masih berada di RS Bhayangkara.
"Belum ada (keluarga) korban pelaku yang datang dan mengambil (jenazah)," ujarnya.
Diperkirakan, proses identifikasi terhadap dua jenazah belum dikenali itu akan diketahui besok Selasa, 15 Mei 2018. Barung berjanji akan mengumumkan bila sudah dipastikan identitas korban. "Jadi saya tegaskan, data yang saya sampaikan tadi data sementara," kata dia.
Teror bom mengguncang Surabaya dan Sidoarjo selama dua hari terakhir, 13-14 Mei 2018. Tiga gereja lokasi berbeda diserang bom bunuh diri pada Minggu pagi. Malamnya, ledakan terjadi di kamar terduga teroris di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Senin pagi, giliran Markas Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan yang diserang pelaku bom bunuh diri. Tim Densus 88 langsung bergerak dan menangkap total 13 terduga teror di Surabaya dan Sidoarjo yang mana empat di antaranya ditembak mati.
"Kami sampaikan Densus juga melakukan penindakan di luar Surabaya dan Sidoarjo," ujar Barung.