Yang Beraksi di Indonesia Teroris Generasi Ketiga, Apa Itu
- M Nadlir
VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, aksi terorisme yang marak terjadi beberapa hari terakhir kuat diduga masih dipengaruhi oleh komplotan ISIS dari mancanegara.
Dia bahkan mengatakan, ada upaya yang sistematis dilakukan komplotan ISIS untuk membuat beberapa daerah di Indonesia seperti Marawi di Filipina.
"Karena apa, kalian harus tahu di dalam ada perintah ISIS di Kabul (Afghanistan) dari Abu Bakar al-Baghdadi, mereka akan memindahkan Marawi ke sini. Artinya mereka sudah persiapkan benar matang harus jadi," ujar menhan saat ditemui di Jakarta, Senin 14 Mei 2018.
Marawi merupakan salah satu kota di Filipina yang sempat porak-poranda setelah dikuasai oleh ISIS sejak 23 Mei 2017 di bawah kepemimpinan Isnilon Hapilon.
Meski begitu, milisi ISIS itu pada akhirnya mampu ditumpas setelah pemerintah Filipina melakukan operasi militer selama lima bulan yang kemudian berhasil membunuh Isnilon pada 16 Oktober 2017.
Menhan juga mengatakan, pada dasarnya, saat ini pelaku teror yang melakukan aksinya beberapa hari terakhir di Indonesia merupakan teroris generasi ketiga. Yakni, pejuang-pejuang ISIS asal Indonesia yang pernah ke Suriah dan kembali ke Tanah Air, yang kemudian berkomitmen untuk menciptakan Negara Islam di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
"Ini perintah mereka yang saya tangkap. Ini disiapkan mereka enggak nanggung-nanggung. Memang menjadi musuh enggak kelihatan, mengagetkan. Kita sudah biasa siapkan. Tapi kita harus luar biasa melakukan persiapan mengatasi teroris ini," ucapnya.
Ryamizard tidak memungkiri perlunya upaya bersama antara TNI dan Polri untuk menciptakan pasukan antiteror. Meski bagi TNI, menurutnya, tidak diperlukan dibuatkan pasukan khusus tersebut.
"Pasukan antiteror dari TNI boleh saja itu, bagus tapi kegunaannya jangan satu itu, banyak lowong nanti. Jadi misal ada Paskhas dia cepat nangani, dia ahlinya. Dia di luar kepala, profesional itu. Marinir misal setiap pelabuhan. Dia ahli petain itu. Boleh-boleh saja," ungkapnya.