Info Pasar Atom Surabaya Tutup karena Bom Dipastikan Hoax
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Pesan berantai beredar di aplikasi WhatsApp dan media sosial bahwa Pasar Atom Surabaya, Jawa Timur, ditutup karena diduga ada kendaraan membawa bom. Manajemen Pasar Atom membantah informasi itu.
Pesan berantai itu beredar beberapa saat setelah peristiwa ledakan bom bunuh diri di pintu masuk Markas Kepolisian Besar Surabaya di Jalan Sikatan, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin pagi, 14 Mei 2018.
Pesan berantai itu berbunyi: Atom ditutup barusan gara" ada mobil box masuk ga mau di periksa,alarm lgsg dibunyikan suruh tutup serentak...
Dikonfirmasi soal pesan berantai itu, juru bicara Pasar Atom, Edwin, mengatakan bahwa informasi itu tidak benar alias hoax. "Enggak ada apa-apa kok, mas. Tidak benar (informasi Pasar Atom ditutup karena diduga ada bom)," katanya dihubungi VIVA melalui sambungan telepon genggamnya.
Di bagian lain, suasana yang semula mencekam di Jalan Rajawali, tepatnya di jalan depan Jembatan Merah Plaza, kini normal kembali. Namun kemacetan tetap terjadi karena akses Jalan Jembatan Merah menuju arah Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya di Jalan Sikatan ditutup.
Sebelumnya, pada pukul 10.00 WIB, polisi mengosongkan orang dan kendaraan di sepanjang Jalan Rajawali, setelah tiga orang mencurigakan diamankan di mulut Jalan Jembatan Merah. Polisi bersenjata lengkap sempat menyisir gedung-gedung tua di sekitar Jembatan Merah Plaza untuk memastikan aman dari terduga teroris atau bom.
Jalan Rajawali kembali dibuka satu setengah jam kemudian, yakni sekira pukul 11.30 WIB. Tiga pria yang diamankan di Jembatan Merah dibawa ke dalam Markas Polrestabes dan dimintai keterangan.