Sudirman Said: Pelaku Bom Surabaya Pasti Tak Beragama
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA – Calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said turut menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban serangkaian bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur. Ia menyebut bahwa pelaku pengeboman itu bukanlah orang yang beragama.
"Pelaku bom Surabaya dan perancangnya pasti bukan orang beragama. Agama adalah pembawa damai dan penyebar manfaat, bukan kekerasan," kata Sudirman di Purwokerto, Jawa Tengah, pada Senin, 14 Mei 2018.Â
Atas dasar apapun, Sudirman mengutuk peristiwa teror bom itu. Ia menegaskan tak ada agama mana pun yang membenarkan aksi keji itu. Karenaya ia menyampaikan doa yang terbaik untuk keluarga korban dari aksi terorisme.
"Kepada keluarga korban kami turut berbela sungkawa. Semoga diberi kesabaran dan kekuatan. Kepada seluruh masyarakat Indonesia kita harus bersatu padu untuk menolak kekejian seperti ini dan kepada aparat semoga bisa bertindak seadil-adilnya agar bangsa ini bisa bebas dari perbuatan teror," katanya.
Mantan menteri ESDM itu lalu mengajak seluruh umat beragama di Indonesia untuk terus kompak, melawan terorisme yang mengoyak persatuan. Ia berharap kejadian bom bunuh diri tak lagi terjadi di Indonesia.Â
Ledakan bom pada Minggu lalu terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna. Sebanyak 17 korban tewas dan 41 orang luka-luka akibat kejadian itu.
Teror bom kembali terjadi pada Minggu malam di sebuah Rusunawa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Belum hilang kesedihan akibat kejadian itu, teror kembali terjadi akibat ledakan bom yang bersumber dari penyerangan melalui kendaraan roda dua di depan Markas Polrestabes Surabaya pada pagi tadi.Â
Puluhan Tewas
Berdasarkan data yang dirilist Kepala Polda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, pada Senin siang, total sebanyak 25 orang tewas dalam serangkaian peledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu-Senin, 13-14 Mei 2018. Tiga belas di antaranya adalah pelaku dan 12 lainnya adalah polisi dan warga.
Rinciannya, 21 orang dari bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo kemarin dan empat lainnya dari ledakan bom di Markas Polrestabes Surabaya pada Senin pagi.
"Korban secara menyeluruh hari ini khususnya di Surabaya dan Sidoarjo dua puluh satu orang. Ini belum ditambah dengan yang di Polrestabes Surabaya ada empat yang meninggal dunia," kata Machfud dalam konferensi pers di Markas Polda Jawa Timur.
Ke-21 korban bom di Surabaya dan Sidoarjo kemarin, rinciannya 9 pelaku dan 12 warga. "Tadi malam di Sidoarjo ada tambahan pelaku yang meninggal ada tiga," katanya.
Selain meninggal di tempat kejadian, beberapa korban dari unsur warga meninggal setelah menjalani masa kritis di beberapa rumah sakit di Surabaya. (ren)