Cerita Polisi Selamatkan Anak Terduga Pengebom Polrestabes
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Aksi kemanusiaan dilakukan oleh Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Roni Faisal. Dia menyelamatkan anak dari terduga pelaku pengeboman, beberapa saat, setelah bom bunuh diri meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.
Aksi itu terekam dalam video amatir yang menggambarkan kepanikan di halaman Mapolrestabes, beberapa saat, setelah ledakan terjadi. Roni terlihat membopong seseorang berperawakan kecil dengan langkah terburu-buru.
Tubuh yang dibopong itu belakangan diketahui anak dari terduga bom bunuh diri yang menderita luka parah. Dalam rekaman CCTV, anak tersebut naik sepeda motor bersama kedua orangtuanya. Di belakang mereka, ada lagi satu sepeda motor ditunggangi seorang pria.
Dua motor itu dicegat polisi yang berjaga di pintu masuk. Mereka diperiksa. Saat itu, tiba-tiba terjadi dua kali ledakan. Terduga bom bunuh diri terkapar bersama tiga polisi yang berjaga dan seorang juru parkir. Beberapa saat setelah ledakan, ada tangis merintih kesakitan terdengar dari anak tersebut.
Roni menceritakan, spontan menolong dan membopong anak kecil sekira tujuh tahun itu, karena didorong rasa kemanusiaan. Dia tak memikirkan apa yang akan menimpa, andaikata ada bom susulan yang meledak di lokasi sama.
"Cuma satu (alasannya) Mas. Karena kemanusiaan saja dan iba, setelah korban berlumuran darah," kata Roni kepada wartawan.
Ledakan diduga aksi bom bunuh diri terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya pada Senin pagi, 14 Mei 2018, sekira pukul 08.50 WIB. Dalam peristiwa ini, empat anggota Polri dan enam warga sipil terkapar. (asp)