Tim Ekspedisi Kebangsaan Jaga Keberagaman Antarumat di Aceh

Ketua Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Pastur Gereja menandatangani petisi untuk kebersamaan dalam keberagaman antarummat di Gereja Katolik Hati Kudus, Banda Aceh, Minggu, 13 Mei 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Puluhan skuteris Vespa yang tergabung dalam tim ekspedisi kebangsaan mengunjungi rumah-rumah ibadah di Banda Aceh. Tujuannya mempererat keberagaman dan menjaga toleransi umat beragama.

Tim ekspedisi itu dipimpin langsung Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Mereka melakukan kunjungan di Vihara Dharma Bhakti, Gereja Katolik Hati Kudus dan Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh.

Berdasarkan pantauan VIVA, kunjungan tim itu mendapat respons positif dari pastor Gereja dan pengelola Vihara. Mereka membuat sebuah komitmen di atas kain putih untuk ditandatangani, sebagai bukti semuanya sepakat untuk menjaga perdamaian di Aceh. Tanpa terprovokasi dengan isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

Tim Ekspedisi Kebangsaan Jaga Keberagaman Antarumat di Aceh

Penandatanganan itu juga diikuti oleh semua jemaat gereja. “Kita mengimbau umat agama seluruh Indonesia mari sama-sama bergandengan tangan, kita Indonesia harus damai saling menghormati karena Indonesia itu segalanya,” kata Ketum Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Gereja Katolik Hati Kudus, Banda Aceh, Minggu, 13 Mei 2018.

Para skuteris ini langsung berjabat tangan dengan tokoh lintas agama di Gereja, dan menyerukan agar setiap umat harus berani melawan teror. Kemudian senantiasa menjaga kebersamaan dan keberagaman antar umat beragama di Indonesia.

Tim Ekspedisi Kebangsaan Jaga Keberagaman Antarumat di Aceh

“Dari Banda Aceh kami ingin sampaikan tidak boleh ada yang kalah dengan bentuk teror apapun. Dari Banda Aceh, kami juga ingin sampaikan akan terus menjaga antara satu umat beragama dengan agama lain,” ujar para tokoh lintas Agama secara serentak.

Usai Bom Surabaya, 350 Terduga Teroris Ditangkap

Pastur Gereja Paroki Hati Kudus, Hermanus Sahar mengatakan bahwa meskipun mereka kaum minoritas di Aceh, mereka yakin Aceh adalah daerah paling aman. Katanya, hal itu terbukti dari masa konflik hingga kini belum ada gangguan apapun saat mereka beribadah.

Menurutnya dengan adanya komitmen bersama dengan Tim Ekspedisi Kebangsaan, dapat menggaungkan semangat kebersamaan dalam keberagaman hingga ke penjuru Nusantara.

Australia Klarifikasi Security Warning kepada Polisi Hanya via Telepon

“Langkah tim ekspedisi ini kita dukung. Karena mereka membawa nilai yang cukup indah,” ujarnya.

Arthur Irawan saat memperkuat Persebaya Surabaya

On This Day: Teror Bom Surabaya Bikin Persebaya Geram

Teror bom sempat terjadi di Surabaya pada 13-14 Mei 2018. Ini sampai membuat duel Persebaya Surabaya ditunda.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2021