Perempuan Berusia 60 Tahun Korban Bom Surabaya Kritis
- Repro Instagram
VIVA - Satu korban dalam tragedi ledakan bom di tiga gareja di Surabaya, dalam kondisi kritis. Perempuan berusia 60 tahun yang belum diketahui namanya itu sedang dalam perawatan di RSUD Dr Soetomo.
Wadir Penunjang Medik, RSUD Soetomo, Dr Hendrian Soebagjo mengatakan sampai saat ini korban kritis belum diketahui keluarganya. "Kondisinya parah, kalau ada keluarganya sesuai ciri-ciri diharapkan cepat ke dr Soetomo," ujarnya, Minggu, 13 Mei 2018.
Dalam papan pengumuman yang terpasang di depan IGD Dr Soetomo, perempuan berusia 60 tahun itu memiliki ciri-ciri rambut putih, satu gigi palsu atas warna silver, bersepatu Crock dengan kaos kaki bergaris yang menjadi korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya.
Di gereja ini terdapat empat korban meninggal dari total 10 korban tewas di tiga gereja berbeda. Nani, salah satu keluarga korban yang sedang dirawat bernama Martha Jumani berusia 50 tahun mengatakan kondisi adik iparnya luka parah di bagian wajah.
"Mukanya terbakar, gosong sekarang belum tahu kondisi, saya tanya dokter masih suruh menunggu," ujarnya.
Di RSUD Soetomo tercatat 6 korban yang menjalani perawatan. Korban luka lainnya yang berjumlah 41 orang dilarikan di beberapa rumah sakit. Di antaranya RS Bhayangkara, RS Bedah Manyar, RS William Both, RSAL, RS Primier, RS Siloam dan RKZ.
Ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya, dua di antaranya adalah gereja Kristen yaitu Gereja Kristen Indonesia Surabaya; dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Sedang satu lainnya, gereja Katolik yaitu: Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya. Dalam peristiwa ini, data terakhir menyebutkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia.