Kapolri Sebut Pisau Pelaku Penyerangan Bripka Frenje Beracun

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA Foto/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pisau yang digunakan Tendi Sumarno (23), pelaku penyerangan anggota Intel Brimob Bripka Marhum Frenje (sebelumnya ditulis Prencje) diduga beracun. Tito pun menyebut, Bripka Frenje diserang dengan cara disabet.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

"Itu bukan menusuk ya. Sebetulnya menyabet. Beda, menusuk itu tajam ke dalam ini menyamping luka tidak terlalu besar ya tapi diduga ada racun," ujar Tito setelah mendatangi rumah duka Aipda Denny Setiadi, Jalan Kramat 3E, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat 11 Mei 2018.

Tito menuturkan, pada saat kejadian anggota lainnya yang bersama Bripka Frenje langsung memberikan tindakan tegas dengan menembak pelaku. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena dinilai membahayakan.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

"Anggota yang lain langsung menembak (pelaku). Ini boleh ancaman mematikan tembak sehingga yang bersangkutan (pelaku) meninggal di tempat. Anggota pun langsung di bawa ke rumah sakit untuk pengobatan tapi setelah sampai di rumah sakit yang bersangkutan dinyatakan meninggal," katanya.

Terkait luka yang dialami Bripka Frenje, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, luka tersebut hanya kecil. Untuk itu, pihaknya akan memeriksa pisau tersebut untuk menyelidiki adanya racun. "Ini luka yang sangat kecil. Kemungkinannya besar ini beracun ini sedang diperiksa Puslabfor," katanya.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Sebelumnya, seorang anggota Brimob, Kelapa Dua bernama Bripka Marhum Frenje (41) menjadi korban penyerangan dan penusukan dari seseorang bernama Tendi Sumarno (22). Penyerangan ini dilakukan pada Jumat, 11 Mei 2018 dini hari tadi di area Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menjelaskan, kronologis kejadian ini berawal pada Kamis, 10 Mei 2018 sekitar pukul 23.29 WIB. Pada saat itu, nggota Bripka Marhum Frenje sedang melakukan pengamanan dan pengamatan di sekitar Mako Brimob melihat orang tak dikenal yang sedang mengamati penjagaan di Mako Brimob selama dua jam.

"Bripka Frenje meminta bantuan kedua rekannya untuk memback up kegiatan meminta keterangan orang tak dikenal tersebut. Ketika ditanya orang tersebut mengaku berinisial TS," katanya.

Setelah itu, pelaku pun langsung dibawa ke dalam Mako Brimob guna dimintai keterangan karena gelegat yang mencurigakan.

Pada saat diamankan, pelaku sempat dilakukan penggeledahan di badan maupun tas yang ia bawa. Namun tidak ditemukan apa-apa. Kemudian pelaku pun dibawa ke kantor menggunakan sepeda motor guna diperiksa lebih lanjut.

Akan tetapi, setibanya di kantor saat mau masuk tiba-tiba pelaku mengeluarkan pisau yang ternyata di simpan di bawah kemaluan dan menusuk Bripka Frenje. Setelah itu, pelaku pun mengejar dua anggota lainnya. Namun beruntung Briptu Gruisce menghindar dan melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak pelaku.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti satu buah pisau. Polisi juga masih menyelidiki latar belakang pelaku. (mus)

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024