Mantan Ketua Pengadilan Tinggi Manado Dituntut 8 Tahun Bui

Terdakwa kasus suap Hakim Pengadilan Tinggi Manado, Sudi Wardono (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut supaya majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 8 tahun terhadap bekas Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudi Wardono. Selain itu, terdakwa Sudi Wardono dituntut  membayar denda sebesar Rp500 juta subsider enam bulan kurungan.

Sosok Ibu Ronald Tannur yang Ditetapkan Tersangka Suap Hakim, Ternyata Politisi dari Partai...

"Menuntut majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi," kata Jaksa KPK, Ali Fikri saat membacakan surat tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.

Jaksa Ali Fikri mengatakan, Sudi Wardono menerima suap sebesar SGD110 ribu dari anggota DPR Aditya Anugrah Moha. 

Kejagung Sebut Ayah Ronald Tannur Tahu Istrinya Menyuap Hakim

Dalam surat tuntutan jaksa mempertimbangkan berbagai hal. Yang memberatkan, perbuatan Sudi Wardono dinilai tidak mendukung program pemerintah memberantas korupsi. Selain itu, sebagai ketua Pengadilan Tinggi, hakim, dan aparat penegak hukum, Sudi Wardono dianggap telah mencoreng nama baik lembaga peradilan.

Sementara yang meringankan, Sudi Wardono dipandang kooperatif dan mengakui perbuatan, serta sopan selama persidangan.

Kejaksaan Agung Tetapkan Ibu Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap Hakim

Pada perkara, Sudi Wardono dijerat Pasal 12 huruf a atau huruf c UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Sudi Wardono sebelumnya didakwa menerima uang suap agar memutus bebas atas banding yang diajukan Marlina Moha Siahaan, ibu kandung dari Aditya. Marlina di Pengadilan Tipikor Manado, divonis bersalah karena melakukan korupsi TPAPD Bolaang dan dihukum lima tahun penjara. (mus)

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar,

Kejagung Periksa Ayah dan Adik Ronald Tannur di Kasus Suap Hakim, Ini Alasannya

Kejaksaan Agung membenarkan pada hari ini, Selasa, 5 November 2024,  penyidik memeriksa Edward Tannur, ayah dari terdakwa Gregorius Ronald Tannur

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024