JK Berharap Investor China Garap Ekonomi Digital
- REUTERS/Parker Song/Pool
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutip sebuah pepatah China dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Li Keqiang. Pepatah itu menyangkut kerja sama ekonomi kedua negara.
"Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun lalu, waktu kedua terbaik adalah sekarang. Makanya sekarang, saat ini, adalah waktu yang tepat untuk investasi, berdagang, dan meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Terima kasih. Xie Xie," ujar JK dalam jamuan makan malam Indonesia - China Business Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Tiongkok sendiri merupakan negara asal investor asing terbesar ketiga di Indonesia. Investasi dari negara 'tirai bambu' itu di Indonesia pada 2017 tercatat sebesar US$3,4 miliar. Sementara, nilai perdagangan bilateral antar kedua negara pada tahun yang sama tercatat sebesar US$60 miliar.
Kerja sama ekonomi kedua negara juga erat di bidang pariwisata, infrastruktur, serta teknologi informasi dan komunikasi.
JK mengharapkan, untuk selanjutnya, investor-investor China terus menggali potensi di bidang ekonomi digital di Indonesia. Selain itu, sektor industri manufaktur, pengolahan energi ramah lingkungan, dan pembangunan infrastruktur, juga masih tetap menjanjikan keuntungan.
Meski demikian, investor-investor China juga dituntut untuk memprioritaskan tenaga kerja Indonesia, memberi nilai tambah bagi industri hulu dan hilir di Indonesia, menjaga lingkungan, memastikan dihasilkannya kualitas produk dan layanan yang prima, serta terjadinya alih teknologi.
"Saya sangat optimis bahwa kerja sama ekonomi Indonesia - Tiongkok ke depan, akan semakin tumbuh pesat," ujar JK. (ase)