Kebakaran Hutan Sumbang Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA – Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dianggap relatif maju oleh dunia internasional terkait pengendalian perubahan iklim. Namun, masih ada beberapa tantangan utama yang perlu menjadi perhatian pemerintah.
Pada tahun 2014, Indonesia menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca nasional hingga 1.844 giga ton CO2. Diperkirakan pada tahun 2015 saat terjadi kebakaran besar, emisi turut mengalami peningkatan.
"Apabila kondisi ini terus berlanjut tanpa ada tindakan berarti, maka pada tahun 2030 diperkirakan emisi menuju tingkat 2.869 giga ton CO2 ekuivalen," tulis keterangan pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang diterima VIVA.
Pada forum Bonn Climate Change Conference di Jerman, delegasi Indonesia yang diwakili oleh Mahawan Karuniasa menegaskan pengarusutamaan agenda perubahan iklim di negara berkembang memerlukan dukungan dari pemimpin politik maupun politisi.
"Dalam implementasi agenda perubahan iklim baik pada tingkat nasional, sektoral dan subnasional, diperlukan dukungan seperti dari gubernur, bupati, walikota serta anggota DPR/DPD, maupun pimpinan politik di pusat dan daerah," kata Mahawan.
Untuk diketahui dalam United Nations Framework Convention on Climate Change berisi kesepakatan untuk mempertahankan agar suhu rata-rata permukaan bumi tidak mengalami kenaikan lebih dari 2 derajat Celcius. (mus)