Pengadilan Bongkar Rumah di Tengah Jalan Tol Semarang-Batang
VIVA – Pengadilan Negeri Semarang akhirnya mengeksekusi sebuah bangunan rumah yang mengancam operasional jalan tol Semarang-Batang pada mudik Lebaran 2018. Rumah tersebut berada di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Eksekusi satu-satunya rumah yang masih berdiri di tengah-tengah bangunan tol itu dilakukan oleh pengadilan bersama aparat kepolisian. Pembongkaran rumah dengan alat berat juga dihadiri oleh salah satu kuasa hukum pemiliknya.
Ketua Pengadilan Negeri Semarang, Purwono Edi Santosa, mengatakan, eksekusi rumah dilakukan setelah pengadilan melaksanakan upaya ganti rugi atau konsinyasi terhadap pemohon dalam hal ini PT Jasa Marga Semarang-Batang. Uang konsinyasi senilai Rp1,9 miliar.
Rumah seluas 228 meter persegi itu diketahui dimiliki oleh dua warga bernama Sri Urip Setyowati dan Oky Jalu Laksono. Namun, rumah itu bersengketa sejak 2004.
"Negara membutuhkan untuk jalan tol Batang-Semarang. Ternyata setelah ada pembangunan jalan tol ini termohon tidak melakukan pengosongan," kata Purwono saat eksekusi rumah tersebut, Kamis, 3 Mei 2018.
Pengadilan negeri atas surat pemohon, PT Jasa Marga, sebenarnya telah memanggil pihak termohon untuk dilakukan peringatan pada 28 Maret 2018 dan 18 April 2018. Namun, setelah batas waktu delapan hari Sri Urip Setyowati dan Oky Jalu Laksono tidak mau melaksanakan pengosongan terhadap objek eksekusi.
Atas dasar tersebut, akhirnya pengadilan melakukan upaya eksekusi. Terkait adanya dua sertifikat rumah sengketa itu, Purwono menyatakan tak menyoal. Sebab, saat ini status tanah sudah beralih menjadi tanah negara dan hak negara.
"Bagi pengadilan tak ada urusan. Kalau dua pihak ini bermasalah terkait nilai uang Rp1,9 miliar silakan gugat mengugat di pengadilan," ujarnya.
Ia menegaskan jika langkah eksekusi tersebut bagian dari upaya menyukseskan program pemerintah dalam rangka pembangunan jalan tol Semarang-Batang. Terlebih tol tersebut akan dipakai fungsional selama momentum arus mudik Lebaran.
"Nah setelah kami melihat lokasi, ternyata hanya tinggal rumah ini yang masih berdiri," katanya.