Kapolri Cemas Macet dan Teroris Ganggu Asian Games
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA – Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut kemacetan menjadi musuh utama dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Kemacetan dikhawatirkan karena setiap cabang olahraga yang diperlombakan harus berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
"Kemacetan di Jakarta tampaknya masih menjadi musuh utama mengingat setiap cabang olahraga yang diperlombakan harus berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan," kata Tito di Jakarta pada Rabu, 2 Mei 2018.
Selain masalah kemacetan, Tito juga menyebut ancaman terorisme menjadi perhatian. Namun dia meyakinkan bahwa Polri telah berkoordinasi untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan, selain ancaman teroris, juga tindak kejahatan konvensional seperti pencopetan atau perampokan.
Penyelenggaraan Asian Games, kata Tito, menjadi salah satu agenda besar yang memerlukan pengamanan ekstra pada tahun 2018, selain penyelenggaraan pilkada serentak 2018, persiapan pemilu 2019, dan arus mudik Lebaran. Maka dia berharap momentum Asian Games 2018 menjadi semacam cooling system saat suhu politik di Indonesia semakin meningkat.
"Selain merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, terselenggaranya Asian Games 2018 diharapkan dapat menjadi sarana hiburan agar masyarakat tidak secara terus menerus diterpa isu-isu politik," ujarnya.
Mengenai persiapan Asian Games 2018, Tito menjelaskan bahwa Polri telah membentuk Operasi Among Raga mulai 18 Agustus sampai 2 Setember. Operasi itu melibatkan pasukan gabungan TNI dan Polri lebih 36.000 personel. Mabes Polri dipilih sebagai pusat komando pengamanan yang didukung oleh TNI, BIN, Kemenhub, dan instansi terkait.
Dia berharap seluruh media dapat menggelorakan semangat Asian Games 2018 melalui informasi-informasi yang disajikan kepada masyarakat. Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games tentu akan berdampak baik juga bagi Indonesia, di antaranya mendorong investasi masuk.