Penyebab Banten Jadi Lumbung Pengangguran Nasional
- Pemprov Banten
VIVA – Provinsi Banten menjadi wilayah kedua setelah Maluku yang termasuk lumbung pengangguran terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statisik, pada periode 2017, jumlah pengangguran di negeri para jawara ini mencapai 9,2 persen dari total jumlah penduduk.
Menurut Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi, kondisi ini sungguh memprihatinkan, sebab di wilayah yang pernah dipimpin ibunya itu, yakni Ratu Atut Chosiyah, terdapat 14.327 perusahaan.
"Memang berat, tapi kami harus menekan angka pengangguran terbuka nasional," kata Andika Hazrumi, Rabu, 2 Mei 2018.
Andika mengatakan, penyebab utama banyaknya pengangguran di Banten, ialah, daya serap perusahaan yang rendah. Sebab, kata Andika, dari belasan ribu perusahaan yang ada, merupakan industri yang lebih banyak berupa padat modal saja.
"Di Banten ini, daerah industri terbesar nasional dan penyumbang PDB terbesar nasional, tapi penganggurannya banyak. Saya lihat, investasi di Banten ini padat modal," kata Andika.
Dan berdasarkan data, jumlah pengangguran terbanyak di Provinsi Banten, justru ada di wilayah yang dipimpin oleh tante Andika sendiri, yakni Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Jumlah pengangguran di Kabupaten Serang, yaitu 13 persen atau sekitar 82 ribu orang.
Disusul Kabupaten Tangerang, yakni 10,57 persen dengan jumlah 175 ribu orang.
Sementara itu, jumlah pengangguran di Kabupaten Pandeglang sebesar 8,30 persen dengan jumlah 42 ribu orang, Kabupaten Lebak 8,88 persen dengan jumlah 52 ribu orang, dan Kota Tangerang sebesar 7,16 dengan jumlah 75 ribu orang.
Selanjutnya, Kota Cilegon sebesar 11,8 persen dengan jumlah 22 ribu orang, Kota Serang 8,43 dengan jumlah 25 ribu orang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki angka pengangguran terkecil sebesar 6,83 persen, dengan jumlah 48 ribu orang.
"Saya harap Pemkab Serang ikut serta menekan angka pengangguran di Provinsi Banten dan mempermudah izin investasi," kata Andika.