May Day di Yogya Ricuh, Lima Mahasiswa Diamankan Polisi
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA – Aksi unjuk rasa memperingati May Day di Yogyakarta berlangsung ricuh. Bukan buruh yang melakukan tindakan kerusuhan, namun elemen mahasiswa yang melakukan tindak anarkis.
Polisi yang kalah jumlah dengan masa aksi terkesan membiarkan aksi anarkis berlangsung. Namun, warga dan pengguna jalan yang emosi dengan aksi anarkis ini tanpa dikomando secara serentak mengejar pelaku pelemparan bom molotov dan juga perusakan rambu-rambu lalu-lintas.
Apalagi setelah api mengecil di Pos Polisi seorang demonstran kembali melempar pos tersebut, yang kebetulan tidak ada petugas di dalamnya semakin membuat warga emosi.
Akibatnya, massa aksi pun bubar berlarian masuk ke kampus UIN Sunan Kalijaga. Warga yang marah kemudian memburu para peserta aksi yang dianggapnya mengganggu ketenteraman. Tercatat sekurangnya lima orang pelaku aksi yang berhasil ditangkap warga dan kemudian diserahkan ke polisi.
Tidak berhenti di situ, warga kemudian memburu massa aksi hingga memasuki kampus. Namun, Polisi kemudian mencegah warga melakukan penyisiran. Hanya saja warga minta Polisi menyisir lingkungan kampus.
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Ahmad Dofiri yang memimpin jalannya pengamanan aksi tersebut meminta, masyarakat menahan diri dan tidak terpancing dengan tindakan para pelaku aksi.
“Serahkan kepada Polisi. Polisi akan menangani dengan baik,” kata Kapolda.
Dalam pengamanan itu, Kapolda juga memerintahkan jajarannya bertindak tegas dan terukur. Hingga malam hari ratusan polisi masih berjaga di lokasi untuk menjaga agar semakin kondusif.