Hore, Kereta Bandara Gratis 3 Hari
- VIVA / Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA – PT KAI (Persero) Divisi Regional 2 Sumatera Barat, menggratiskan tiket pada perjalanan perdana KA Minangkabau Ekspres relasi Stasiun Padang - Stasiun Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM).
Tiket gratis ini hanya berlaku pada tanggal 1 hingga 3 Mei 2018. Ini dilakukan sebagai bentuk promosi kepada masyarakat Sumatera Barat, jika Ranah Minang kini telah memiliki Kereta Api cepat dengan fasilitas yang nyaman, setelah sebelumnya ada di Bandara Kualanamo Medan Sumatera Utara dan Soekarno Hatta Tangerang.
Dikatakan Vice President PT KAI (Persero) Divisi Regional 2 Sumatera Barat Yuherman, Kereta Api cepat yang dimiliki Sumatera Barat ini jenis railbus dengan kapasitas 200 tempat duduk dan 193 penumpang berdiri, yang diproduksi oleh PT INKA.
"Rute yang dilalui KA Minangkabau Ekspres ini mulai dari Stasiun Padang, Stasiun Tabing, Stasiun Duku, dan Stasiun Bandara Internasioal Minangkabau maupun sebaliknya secara gratis. Tarif Rp 0,- ini diberikan kepada masyarakat Sumatera Barat sebagai ajang promosi beroperasinya KA Minangkabau Ekspres,” ujar Yuherman, Selasa 1 Mei 2018.
Dengan menempuh perjalanan sepanjang 23 kilometer ini lanjut Yuherman, KA Minangkabau Ekspres hanya membutuhkan waktu 40 menit per perjalanan. KA ini akan berjalan dari Stasiun Padang, selanjutnya akan berhenti di Stasiun Tabing, Stasiun Duku, dan berakhir di Stasiun BIM, begitu pula sebaliknya.
"Dengan 10 kali perjalanan terdiri dari Lima kali pemberangkatan dari Stasiun Padang dan Lima kali pemberangkatan dari Stasiun BIM,"ujarnya.
Yuherman menjelaskan, KA Minangkabau Ekspres ini berbeda dengan Dua KA bandara yang telah
beroperasi sebelumnya. KA Minangkabau Ekspres ini memiliki tarif yang terjangkau walau promosi tersebut berakhir, sesuai dengan peratiran Menteri Perhubungan RI Nompr PM 32 tahun 2018 tentang tarif angkutan orang dengan kereta.
Kasus Korupsi Pengembangan Stasiun Railink Bandara Kualanamu, 4 Tersangka Ditahan
Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sumut, menahan 4 tersangka kasus dugaan korupsi, pengadaan jasa kontruksi pekerjaan pengembangan Stasiun Railink.
