Bobot Arya Permana Turun Drastis
- abc
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2013 juga menunjukan lonjakan penderita obesitas anak di Indonesia terjadi hampir di semua kelas sosial. Dimana selisih persentase penderita obesitas pada keluarga kaya (15%) dan keluarga miskin (12%) hanya 3 persen saja.
Dr. Samuel Oetoro mengatakan tren peningkatan kasus obesitas pada anak dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat di dalam keluarga.
“Ini gara-gara pola hidup. Ekonomi meningkat, otomatis daya beli meningkat, kemampuan orang tua untuk membelikan makanan bagi anaknya juga turut meningkat, dan mall juga tambah banyak, restoran banyak dan mayoritas junk food, anak jadi tergoda.” ungkapnya.
Cegah anak kegemukan
Dr. Samuel Oetoro menambahkan meski saat sudah banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi obesitas, tetap saja pencegahan merupakan cara yang paling ampuh untuk mengatasinya. Dan ia menekankan pentingnya peran orang tua.
“Saya tekankan yang penting bagi anak-anak cegah jangan sampai dia kegemukan. Jangan biasakan anak makan berlebihan, kedua jangan makan atau minum yang manis berlebihan seperti soft drink, junk food, karena anak sangat mudah timbul ketagihan dan obesitas itu erat kaitannya dengan unsur adiksi atau kecanduan.”
Photo: Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat Indonesia sebagai negara dengan prevalensi anak obesitas tertinggi di Asia Tenggara, yakni 12 persen. (Reuters)