KNKT akan Selidiki Penyebab Lion Air Tergelincir

Pesawat Lion Air tergelincir di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO).
Sumber :
  • M Yasir

VIVA – Kepala Bandara Jalaludin Gorontalo Power Silalaho mengatakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akan turun untuk menyelidiki penyebab pesawat Lion Air JT 892 rute Makasar-Gorontalo yang tergelincir, Minggu, 29 April 2018.

Alami Delay, Penumpang Maskapai Lion Air Kehilangan Barang Bawaan Hingga Rp40 Juta

Dia mengatakan, pesawat tergelincir hingga ke bagian rumput di sisi bandara. Adapun sayap pesawat berada di runway. Akibat kejadian itu, dia menyebut, roda bagian depan pesawat patah.

Menurut dia, meski saat kejadian kondisi bandara tengah hujan deras namun jarak pandang masih 6 kilometer dan tidak mengganggu penglihatan pilot. Dia belum bisa memastikan apakah ada human error atau tidak dalam kejadian ini.

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Pihak Bandara Jalaludin akan mendatangkan pesawat ATR untuk memindahkan badan pesawat yang masih  berada di sekitar runway.

Seperti diketahui,  pesawat Lion Air JT 892 rute Makasar-Gorontalo lepas landas pukul 17.29 Wita dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG) dan mendarat di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO) pada 18.35 Wita. Pesawat mengalami kendala sesaat setelah mendarat.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

"Saat situasi ini terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan dan kondisi hujan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Minggu, 29 April 2018.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dan saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara.

Laporan Kadek Sugiarta (Gorontalo)
 

Pesawat Boeing 737 Max.

Boeing Ngaku Salah Terkait Kecelakaan Lion Air, Kemenhub Bilang Begini

Kemenhub buka suara terkait pengakuan salah Boeing atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Air yang terjadi pada 2018 dan 2019.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024