Perkosaan Turis di Mentawai Merusak Promosi Wisata
- Andri Mardiansyah/VIVA.co.id
VIVA – Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit prihatin atas kasus pemerkosaan terhadap seorang turis berkewarganegaraan Denmark berinisial SL (24 tahun) di Pulau Nyangnyang, Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Bagi dia, itu tindakan yang memalukan dan merusak tatanan promosi Pariwisata Sumatera Barat, terutama di Kepulauan Mentawai.
Untuk itu, Nasrul Abit meminta kepada pihak Kepolisian setempat untuk dapat memberikan tindakan tegas dengan proses hukum serta memberikan efek jera kepada pelaku pemerkosaan.
Selain itu, agar menjadi perhatian bagi masyarakat yang lain bahwa perbuatan itu amat memalukan dan juga akan berdampak pada kunjungan pariwisata yang saat ini sangat meningkat.
"Itu perbuatan yang sangat memalukan dan merusak citra tatanan promosi pariwisata yang sudah kita bangun sedemikian rupa,"kata Nasrul, Jumat 27 April 2018.
Agar tidak ada kejadian serupa, Nasrul juga mengingatkan agar setiap wisatawan wanita agar dapat didampingi oleh teman dan keluarga, jangan lagi berpergian sendirian.
Apalagi, saat ini pengaruh globalisasi informasi tidak lagi dibarengi oleh nilai-nilai agama dan budaya.
“Masyarakat Sumatera Barat harus mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam memajukan pembangunan kepariwisataan di daerah ini. Pengembangan wisata jika kita kelola dengan baik akan dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat, karena itu mari kita jaga keamanan, kenyaman dan ketertiban di wilayah masing-masing," katanya.
Diketahui, SL diperkosa usai berselancar di laut (surfing) di Pulau Pulau, Selasa 24 April 2018. Pelakunya adalah pemuda setempat berinisial PS. Menurut polisi, korban disergap setelah keluar dari laut usai surfing pada pukul 12.00 WIB.
Korban diseret ke semak belukar. Meski sempat melawan, namun tenaga pelaku yang juga seusia dengan korban ternyata tak bisa diatasi. (ren)