Semburan Minyak di Aceh Masih Terjadi, Begini Penanganannya

Semburan api dari sumur minyak ilegal di Aceh Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, T Ahmad Dadek, mengatakan, semburan gas dan minyak di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur, masih terjadi.

PR Pemerintahan Baru: Marak Pengeboran Sumur Migas Ilegal yang Rugikan Negara

Berdasarkan hasil peninjauan dan observasi lapangan oleh tim Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Aceh, diketahui bahwa kedalaman bor sumur minyak diperkirakan 258 meter.

Ini menunjukkan bahwa cebakan gas yang mengalami semburan adalah berupa trap gas, yaitu cebakan gas dangkal yang potensinya secara ekonomis tidak signifikan.

Sumur Minyak di Aceh Timur Kembali Terbakar

Menurut Ahmad, pihak ESDM Aceh saat ini melakukan penanganan dengan menunggu hingga cadangan trap gas pada cebakan kedalaman 258 meter berkurang atau habis, sehingga semburan akan berhenti dengan sendirinya.

"Namun, ini tidak dapat dipastikan berapa lama akan berhenti. Pada beberapa kasus bisa beberapa hari sampai beberapa minggu," kata T Ahmad Dadek pada wartawan, Kamis, 26 April 2018.

Pria Ini Selamat Setelah Kepalanya Diterkam Buaya

Sementara itu, untuk penutupan guna menghentikan api pada permukaan atau lubang semburan tidak dapat dilakukan. Hal ini mengingat potensi gas akan keluar pada zona lemah yang lain di sekitar lokasi, dan bisa mengakibatkan semburan gas menjadi lebih sporadis pada wilayah yang lebih luas.

Sebagai tindak lanjut dari penanganan kejadian ini, ESDM Aceh melakukan pengamatan secara terus-menerus terhadap aktivitas semburan.

"Bila diamati adanya penurunan aktivitas dalam satu atau dua hari ke depan, maka sebaiknya langkah penanganan yang dipilih adalah menunggu sampai aktivitas semburan berhenti dengan sendirinya," ujarnya.

Namun, Ahmad mengatakan, perlu menjaga jarak aman aktivitas masyarakat dari lokasi kejadian termasuk kemungkinan adanya gas sulfide dan CO yang bersifat racun terutama pada malam hari.

Dinas ESDM Aceh juga sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait penanganan pemadaman semburan gas yang terjadi, terutama terhadap keamanan di lokasi kejadian.

"ESDM Aceh dan Pertamina akan mendiskusikan penanganan lebih lanjut apabila dalam dua hari ke depan tidak terjadi penurunan aktivitas semburan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya