UNBK Terlambat Mulai, Mendikbud Minta Maaf
- VIVA/Reza Fajri
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi menanggapi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK yang dinilai sulit dan banyak kendala, terkait sistem dan lainnya.
Soal sistem yang sempat offline, membuat ujian dimulai terlambat hingga 30 menit, dia mengakui, keterbatasan dan meminta maaf.
“Terkait hal ini, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” kata Muhajir, saat ditemui dalam acara sarasehan terkait hari Pendidikan Nasional dengan tema ‘Menguatkan Pendidikan dan Menguatkan Kebudayaan’ di Jakarta, Rabu 25 April 2018.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena siswa seluruh Indonesia melakukan log in secara serempak dan gate tidak bisa menampung, hingga masuk ke server cadangan Kemendikbud. Akibatnya, proses harus menunggu selama 30 menit. Sehingga, ujian jadi terlambat di mulai.
Muhajir juga mengomentari soal ujian yang sempat dianggap sulit oleh siswa. “Tingkat isu meningkat terkait UNBK, banyak yang menjadi ahli dalam pendidikan ya,” ujarnya.
Menurutnya, standar yang diterapkan di bawah Programme for International Student Assessment atau PISA. Di Indonesia, standar yang dipakai cukup rendah, hanya lower order thinking skill dan medium order thinking skill.
Dalam Ujian Nasional, seharusnya Kemendikbud mengubah komposisi soal, yaitu 25 persen lower order thinking skill , 50 persen middle order thinking skill, dan 25 persen high order thinking skill terkait PISA. Namun, saat ini yang diberlakukan di Indonesia 10 persen dari 25 persen higher thinking skill.
“Untuk hasil nasional, tidak bisa diukur rata-rata, kita ingin mengetahui berapa level tertinggi level kita, itu teori evaluasi pendidikan yg diterapkan seperti itu,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut Muhadjir berharap bahwa kebudayaan akan menjadi dasar dalam berpendidikan. Ia menginginkan, perbaikan mutu pendidikan di Indonesia terus di gencarkan.