ARB Dukung Pesawat Habibie, Tinggal Pemerintah

ARB Bertemu Habibie di Jerman, Bahas Pesawat R80
Sumber :
  • Instagram @aburizalbakrie.id

VIVA – Setelah bertemu dengan mantan Presiden BJ Habibie, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengajak semua kalangan mendukung pesawat R80 rancangan Habibie. ARB berpendapat bahwa pesawat R80 adalah pintu gerbang kebangkitan industri dirgantara Indonesia yang bisa mengantar negara ini menjadi negara maju.

Gaji-THR Karyawan PTDI Telat Dibayar, Wamen BUMN Buka Suara

“SDM-nya ada, dan terbukti dipakai di Brazil dan Malaysia. Tapi yang tidak ada di kita adalah dukungan konkrit pemerintah Indonesia terhadap aerospace industry! Padahal pemerintah cukup menaruh dana 20%, serta berbagai kemudahan lain, kita akan menjadi salah satu negara aerospace industry yang termaju di dunia,” tulis ARB dalam akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id.

ARB menceritakan bahwa Embraer, produsen pesawat asal Brazil yang didukung pemerintahnya, baru ada dan mulai dikembangkan sesudah PT Dirgantara Indonesia (DI) bisa membuat kapal terbang N235 dan N250. Tetapi saat ini Embraer sudah menjadi saingan negara-negara maju dalam membuat pesawat, bukan saja pesawat komersial, tapi juga pesawat pribadi.

Karyawan PT Dirgantara Indonesia Demo Tuntut Gaji dan THR, Manajemen Buka Suara

“Siapa di balik berkembangnya Embraer? Ternyata mereka adalah insinyur-insinyur Indonesia yang dulu bekerja di PT DI,” katanya.

Menurut ARB, setelah ribuan insinyur Indonesia kehilangan pekerjaan setelah PT DI dimatikan tahun 1997, mereka mencari kerja ke luar negeri. Tenaga ahli Indonesia itu kemudian ditampung oleh Embraer untuk mengembangkan pesawat buatannya.

Gaji Karyawan PTDI Dicicil, Begini Penjelasan Erick Thohir

Tak hanya Brazil, bahkan Malaysia pun mulai meminati dan memakai para insinyur pembuat pesawat dari Indonesia. “Sekarang, Malaysia tetangga kita, sudah mencanangkan akan menjadi pembuat pesawat termaju dan termodern. Mereka ternyata juga menggunakan insinyur-insinyur Indonesia yang sebelumnya bekerja di Embraer. Karena tenaga lokal Brazil sudah bisa alih kemampuan, maka insinyur kita dipulangkan,” ujarnya.

Karena itu, ARB berharap ada dukungan konkret pemerintah juga masyarakat terhadap industri dirgantara Indonesia. Sebab jika itu terwujud maka yang diuntungkan juga Indonesia.

“Bayangkan saja subkontraktor lokalnya jumlahnya bisa ribuan. Lebih dari itu, yang terpenting, kemampuan engineering akan membuat suatu negara lebih cepat tumbuh dan berkembang. Bukankah kita ingin Indonesia menjadi negara maju?” ujarnya berargumentasi.

Karena itulah, ARB mendukung Habibie yang akan membuat dan memproduksi pesawat R80. Sebab hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan industri dirgantara Indonesia.

“Maka kita harus dukung Pak Habibie dan pesawat R80. Saatnya pesawat buatan anak bangsa terbang di angkasa Nusantara dan dunia,” katanya.

 

Laporan Dian Widiyanarko

Kendaraan Taktis Maung Tangguh Buatan PT Pindad

PT Pindad dan PT DI Teken MoU Senilai Rp 2,7 Triliun dengan 3 Negara Afrika

Ketiga negara Afrika tersebut antara lain yakni Afrika Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Senegal, dengan nilai kerja sama mencapai sekitar Rp 2,7 triliun.

img_title
VIVA.co.id
4 September 2024