Ketika Wiranto Berhadapan dengan Kelompok 'Garis Keras'
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menghadiri Temu Usaha Nasional Industri Baja dan Jasa Konstruksi di Hotel Bidakara, Kamis 19 April 2018.
Sebagai menteri yang mengurusi masalah-masalah yang berkaitan isu keamanan dan politik, Ia mengaku, kerap diundang juga dari kelompok mana pun dengan berbagai topik.
Ia sempat bingung dan tak mengerti bila diundang oleh para pengusaha industri baja dan konstruksi.
"Tiap hari saya banyak undangan dan berikan sambutan, membuka seminar atau kongres dari berbagai kelompok masyarakat yang berhimpun dari masalah-masalah politik hukum dan keamanan," ujar Wiranto.
Mantan Panglima ABRI ini mengutarakan alasannya datang di acara Temu Usaha Nasional Industri Baja dan Jasa Konstruksi. Sambil berseloroh, ia menyebut, bertemu kalangan pengusaha industri baja sama seperti kelompok garis keras.
"Namun hari ini saya khusus berhadapan dengan kelompok garis keras, bukan garis keras ideologinya, tapi produksinya keras, karena baja," ujar Wiranto disambut tawa oleh para tamu.
"Kalau saya hadir di perusahaan roti, saya bertemu dengan masyarakat garis lembek, ini garis keras," ujarnya menambahkan.
Wiranto menuturkan, melalui industri baja diharapkan dapat mempengaruhi ketahanan bangsa di bidang ekonomi. Revolusi industri yang berdampak pada kemajuan teknologi, juga memicu persaingan setiap negara.
Salah satu solusi yang dijabarkan sebagai pejabat di sektor pertahanan dan keamanan ialah, bagaimana seluruh komponen masyarakat bersatu.
"Itu akan terjadi kalau kita on the right track, tak menyimpang dari tujuan nasional, adil dan makmur. Kalau kita berdaulat dan bersatu kepada bangsa, bersatu itu memeliharanya susah. Nah ini saya menginginkan agar bersatu ini bisa dilakukan." (mus)