500 Jiwa Mengungsi Terdampak Gempa Banjarnegara
- istimewa
VIVA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sarwa Pramana menyebutkan, ada sekitar 500 jiwa mengungsi akibat bencana gempa bumi di kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.Â
"Data terbanyak berasal dari Desa Kertosari Kalibening dengan 136 kepala keluarga. Sementara sekitar 500 warga, " kata Sarwa kepada VIVA, Rabu, 18 April 2018.
Posko pengungsian darurat bencana lanjut Sarwa, didirikan di tiga titik di Kecamatan Kalibening. Tim BPBD bersama PMI, TNI/Polri dan relawan masih terus mendata jumlah korban dan kerusakan bangunan. Kerusakan terparah berupa ratusan bangunan rumah, sekolah dan masjid di tiga RT dusun Kebakalan.Â
Selain 500 jiwa mengungsi data terbaru hingga pukul 19.00 WIB, total korban jiwa gempa bumi berjumlah tiga orang. Teridentifikasi bernama Asep (13 tahun), warga Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Kasri (100 tahun), warga Dusun Bakalan Desa Kertosari serta Sumardi (80 tahun), warga Desa Kertosari.
Korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan rumah yang roboh. Reruntuhan rumah dan bangunan fasilitas umum juga melukai puluhan warga lain. Saat ini data korban dirawat di Puskesmas Kalibening berjumlah 19 orang.
"Data pengungsi dan korban luka masih sementara. Selain dusun Kebakalan, gempa berdampak di desa lain, " jelasnya.Â
BPBD kini juga telah mendirikan Posko Darurat Bencana dan dapur umum untuk melayani kebutuhan pengungsi. Selain ditampung di rumah penduduk, para pengungsi juga ditampung di gedung sekolah serta fasilitas umum lain yang tidak terdampak.Â
Sarwa mengimbau, baik pengungsi maupun warga di Banjanegara tetap tenang dan tidak terpancing berita gempa susulan. Bedasarkan komunikasinya dengan BMKG, tidak akan terjadi longsor susulan di Banjarnegara.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,4 SR sendiri terjadi sekitar pukul 13.28 WIB. Pusat gempa di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Gempa tidak berpotensi tsunami. Â Lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.Â