Tembak Adik Ipar, Kejiwaan Kompol Fahrizal Ditangani Khusus
- Pixabay
VIVA – Persatuan Dokter Jiwa Indonesia akan melakukan observasi kejiwaan Kompol Fahrizal, yang merupakan pelaku penembakan terhadap adik iparnya, Jun (33) hingga tewas beberapa waktu lalu.
Direktur RSJ M Ildrem, Chandra Syafei mengatakan, sejatinya penanganan kejiwaan mantan wakapolres Lombok Tengah ini, sama seperti pasien pada umumnya. Namun, ada beberapa penanganan khusus yang dilakukan
"Sebenarnya kalau di polda itu kan ada dokter jiwanya juga, mungkin karena penting. Kami juga belum tahu ini, namanya setiap pasien yang datang, pasien apa pun dia kami terima lah di sini, mana indikasi rawat inap, mana pasien rawat jalan," ucap Chandra kepada wartawan di Medan, Rabu 18 April 2018.
Kompol Fahrizal diantarkan oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin 16 April 2018. Setelah dimintai keterangan, Kompol Fahrizal terus memberikan keterangan labil, sehingga tidak dapat diperoleh dengan jelas modus penembakan dilakukan.
Chandra mengungkapkan, sudah dilakukan penanganan medis terhadap Fahrizal. Kemudian, juga sudah cek kesehatan keseluruhan dilakukan terhadap perwira polisi itu.
"Nanti kalau sudah lengkap diagnosanya apa, baru kami tahu kondisi kejiwaannya bagaimana," katanya.
Chandra menjelaskan, penanganan kejiwaan Fahrizal akan dilakukan secara khusus dengan melibatkan beberapa tim dokter kejiwaan.
Selain itu, pihak rumah sakit memberikan kamar khusus kepada Fahrizal dan dipisahkan dari pasien yang lainnya di rumah sakit jiwa tersebut.
"Dia (Fahrizal) dirawat sendiri di kamar kelas satu," ucap Chandra.