Laboratorium Forensik Polda Jatim Olah TKP Jembatan Ambruk
- Twitter.com/@wijaya40397567
VIVA – Tim dari Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur turun ke lokasi ambruknya jembatan di atas aliran Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu, 18 April 2018. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan mengambil sampel konstruksi guna mengetahui penyebab ambruk.
"Hari ini tim dari Labfor berada di lokasi melakukan olah TKP. Saya tidak tahu detail sampel apa saja yang diambil dan akan diuji. Biasanya dua sampai tiga hari baru diketahui hasilnya," kata Kepala Kepolisian Resor Tuban, AKBP Nanang Haryono, usai serah terima jabatan di Markas Polda Jatim, Surabaya.
Sementara itu, AKBP Polisi Sutrisno yang sebelumnya menjabat kapolres Tuban, menuturkan hari ini petugas melakukan evakuasi lanjutan terhadap tiga truk yang masih berada di dalam Sungai Bengawan Solo. "Hari ini dilakukan evakuasi lanjutan truk," katanya.
Sutrisno mengatakan, proses evakuasi sebetulnya mulai dilakukan pada Selasa sore kemarin, dengan menggunakan alat berat crane berkekuatan maksimal 25 ton tapi gagal. Malamnya, alat crane berkekuatan 50 ton didatangkan tapi juga masih gagal.
"Akhirnya tadi pagi kami rapatkan solusi bagaimana mengangkat truk itu," ujarnya.
Ada beberapa kendala proses evakuasi truk sulit. Kendala utama ialah usia jembatan yang dijadikan penopang kendaraan alat berat crane sudah tua. Jembatan yang ambruk menyisakan bentangan puluhan meter.
"Mengingat faktor keamanan dari jembatan lama yang sudah tua itu," ucap Sutrisno.
Jembatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ambruk pada Selasa siang, 17 April 2018. Saat kejadian, tiga truk besar sarat muatan dan satu sepeda tengah melintas.
Kendaraan-kendaraan itu ikut tercebur bersama penumpangnya. Informasi sementara, satu orang dilaporkan tewas, yakni sopir truk bernama Mukhlisin, warga Gresik. Empat orang lainnya luka-luka.