Begini Reaksi Tubuh Usai Menenggak Miras Oplosan
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA – Jumlah korban minuman keras (miras) oplosan 'ginseng' Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat terus bertambah. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka mencatat jumlah korban kini mencapai 189 orang, 38 di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, Ismirni, mengatakan korban peminum miras oplosan itu akan menunjukkan empat fase gejala, hingga akhirnya cairan itu bereaksi pada tubuh.
Menurutnya, empat fase itu di antaranya fase penekanan sistem saraf pusat, fase laten tanpa gejala dan depresi sistem saraf pusat, fase asidosis metabolik berat dan fase toksisitas pada mata, yang diikuti dengan kebutaan koma hingga kematian.
Dari bentuk gejala yang dialami para korban, diduga kuat cairan miras oplosan yang dikonsumsi mengandung methanol yang biasa digunakan spiritus.
"Gejala methanol itu dimulai dengan mual, muntah dan pandangan jadi kabur. Dalam tubuh, methanol berubah menjadi formaldehida atau formalin dan asam format yang bersifat korosif (menghancurkan)," kata Ismi di kantor Dinkes Jabar, Jalan Pasteur, Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 11 April 2018.
Ismi menilai, miras yang dikonsumsi para korban ini, memicu empat fase tersebut bekerja dengan durasi 30 menit sampai dua jam. "Lamanya dampak terjadi kepada setiap individu berbeda, tergantung kondisi tubuhnya. Kadang ada yang cepat ke fase ketiga, ada yang lambat," ujarnya.
Sebelumnya, korban tewas akibat miras oplosan 'Ginseng' di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berjumlah 38 orang.
Dari informasi yang dihimpun, 31 jenazah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, sedangkan tiga jenazah di RSUD Ebah Majalaya dan di RS AMC Cileunyi sebanyak empat orang. (one)