Nahdliyin Minta Setop Penghinaan Terhadap Maruf Amin
- ANTARA FOTO/Budi
VIVA – Warga Nahdlatul Ulama menaruh perhatian terhadap penghinaan dan hujatan terhadap Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin. Penghinaan yang berkembang belakangan ini dinilai tak pantas.
Koordinator Gerakan Nasional Nahdliyin Bersatu (GNNB) Andi Jamaro Dulung meminta penghinaan dan hujatan pada Maruf Amin sebaiknya dihentikan.
"Ini untuk menjaga keutuhan umat Islam dan keutuhan NKRI. Hentikan penghinaan, pelecehan terhadap Rais Aam PBNU yang juga Ketum MUI Maruf Amin karena simbol organisasi Islam terbesar yaitu NU," kata Andi dalam keterangannya yang diterima VIVA, Rabu, 11 April 2018.
Menurutnya, warga NU prihatin dan risih dengan aksi mengecam serta menghina terhadap Maruf Amin. Hal ini dilakukan dalam beberapa hari terakhir belakangan. Andi menegaskan pihak GNNB dan warga NU siap pasang badan memberikan dukungan terhadap Maruf Amin.
“Kami minta mereka menghentikan penghinaan itu dan kalau tidak maka GNNB siap berhadap-hadapan bahkan berperang dengan para penghina itu," tutur Andi.
Kemudian, Andi mengingatkan penghinaan terhadap Maruf Amin justru bertentangan dengan ajaran Islam. Ia pun meminta jajaran pengurus MUI bisa satu suara dengan Maruf Amin dalam menyikapi suatu persoalan.
“Jadi, kami minta jajaran pengurus MUI untuk tidak melakukan penghinaan, caci-maki, dan pelecahan yang sama terhadap Maruf Amin sebagai pimpinan tertinggi MUI,” ujar Anggota DPR tersebut.
Baca: MUI Ajak Umat Islam Maafkan Sukmawati
Sebelumnya, Maruf Amin menjadi perhatian karena mengimbau agar masyarakat memaafkan Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi kontroversi yang dinilai menyinggung umat Islam. Maruf dinilai membela Sukmawati dan kritikan sempat tertuju kepadanya.
Dalam penjelasannya, Maruf meminta umat Islam untuk bisa menerima permintaan maaf Sukmawati. Namun, imbauan Maruf tak digubris karena aksi memprotes Sukmawati tetap dilakukan pada Jumat, 6 April 2018.