Pemerintah RI Cari Negara Ketiga untuk Pengungsi Rohingya
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA – Tim Desk Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Kemenko Polhukam yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Inspektur Jenderal Polisi Carlo Brix Tewu, mengunjungi pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh Timur, Aceh.
Carlo mengatakan, pemerintah akan mencari negara ketiga untuk bisa menampung pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia, terutama yang kini masih berada di Aceh.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah dan lembaga lain sudah bersinergi menangani pengungsi dan pencari suaka. Langkah yang diambil pemerintah lebih mengedepankan sisi kemanusiaan.
“Jadi kita tidak mungkin menolak. Kehadiran mereka kita tampung hanya untuk sementara, dan kemudian kita akan mencari negara-negara ketiga untuk bisa menampung mereka," katanya usai berkunjung ke kantor Imigrasi Kota Langsa untuk menemui pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh Timur, pada Rabu, 11 April 2018.
Mengenai jumlah masuknya pengungsi yang lebih banyak lagi, Carlo berharap tidak ada pencari suaka lain. Jika ada, pemerintah sudah melakukan upaya antisipasi dan konsep-konsep penanganannya, sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Kedatangan Carlo ke Langsa hanya untuk memastikan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri, apakah sudah terintegrasi di lapangan.
Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh itu berlayar dan bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih layak.
Sebenarnya Aceh bukan menjadi target para pengungsi Rohingya, tapi lebih dikarenakan kondisi daerahnya yang berdekatan dengan Myanmar.
"Secara kemanusiaan kita telah melakukan upaya yang optimal. Hari ini dengan Kemenko Polhukam, kita membahas cara terbaik dalam menangani para pengungsi itu dan juga antisipasi kita atas kemungkinan kedatangan rombongan lainnya," katanya.