Kiai Nyeleneh Madura Wafat, Gus Ipul Angkat Keranda Jenazah
- VIVA/Rahmad Noto
VIVA – Duka mendalam dirasakan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul atas wafatnya KH Kholilurrahman (Ra Lilur). Calon gubernur Jawa Timur itu menyempatkan bertakziah di rumah duka di kompleks Pesantren Syaichona Kholil, Bangkalan, Madura, pada Rabu, 11 April 2018.
Gus Ipul tiba di kompleks Pesantren Syaichona Kholil pada pukul delapan pagi dan langsung menuju tempat jenazah disemayamkan. Gus Ipul menyalatinya dan membacakan doa tahlil. Saat jenazah diberangkatkan untuk dimakamkan, dia juga ikut mengangkat keranda jenazah bersama belasan keluarga dekat Almarhum.
Ra Lilur adalah cicit Syaikhona Kholil atau Syekh Kholil, ulama terkemuka yang hidup pada 1820-1925 dan disebut mahaguru dari para ulama di Jawa. Ra Lilur putra KH Ahmad Tamyiz dan Romlah.
"Ra Lilur punya karomah salah satu dzuriah Syaikhona Kholil. Beliau ulama yang sangat dihormati dan jadi rujukan para ulama dan santri. Dalam berbagai hal, beliau menjadi tempat bertanya banyak pihak," kata Gus Ipul.
Ra Lilur dikenal sebagian masyarakat sebagai seorang waliyullah jadzab (cenderung nyeleneh/eksentrik), seorang wali yang menjauhi dunia. Yang khas dan berbeda dengan kebanyakan kiai, Ra Lilur sehari-harinya lebih sering mengenakan kaus dalam dan celana pendek dengan mengenakan kopiah, termasuk ketika menerima tamu.
"Beliau zuhud dan menjauhi hiruk-pikuk dunia dan memilih tempat terpencil jauh dari gemerlap dunia. Padahal beliau keturunan ulama besar yang bisa hidup di mana saja," ujarnya.
Gus Ipul yang juga keponakan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengaku beberapa kali bertemu Ra Lulur. "Terakhir bertemu, beliau memberikan doa agar saya selalu kuat memegang amanah," kenangnya.