Fadli Zon Vs Aria Bima Berbalas Pantun 'Ganti Presiden'
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Dua politikus Senayan, Aria Bima dan Fadli Zon berbalas pantun dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam, 10 April 2018. Tema yang diusung 'Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun' menghadirkan sejumlah politikus dari kubu Jokowi dan pihak oposisi.
Politikus PDIP, Aria Bima, mengatakan pergantian kepemimpinan nasional diatur dalam konstitusi, melalui tahapan-tahapan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mulai dari pendaftaran oleh partai politik, sosialisasi, ambil nomor, kampanye dan pemungutan suara.
"Dengan tahapan-tahapan ini, jangan dirusak, rakyat jangan diajak liar, silakan mau ganti Presiden aturannya ada, Undang-undang, di situlah arena pendaftarannya," kata Aria Bima.
Baginya, gerakan #2019GantiPresiden merupakan isu yang tidak mencerdaskan rakyat, bahkan cenderung membuat situasi menjadi panas. "Buat lewat kaus, tapi hashtagnya yang saya kritik, kalau mau ganti Presiden, arena kita sudah kita buat di UU," ujarnya.
Di ujungnya, Aria Bima menyampaikan pantun.
Setelah ke Padang Panjang berlanjut ke Bagan Siapiapi
Bukan soal pilpres kalah atau menang
Yang penting demi demokrasi di negeri ini
Di seberang meja, politikus Gerindra, Fadli Zon membalas pantun Aria Bima.
Makan ketan lauknya sarden, tahun depan ganti Presiden
Beli senapan dan benang rajut, tahun depan ogah dilanjut
Jalan-jalan ke Prambanan jangan lupa mampir ke Solo
Melihat hidup rakyat semakin memprihatinkan
Tahun depan, Presidennya harus Prabowo
Aria Bima langsung menyahut,
Jalan-jalan ke pintu besi
Di sana beli sarden
Sama-sama dukung Jokowi
Untuk lanjut jadi Presiden