Korlantas Sebut Pengamanan Mudik 2018 Bakal Lebih Berat
- VIVA/Bayu Nugraha
VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa menyebut pengamanan mudik Lebaran 2018 akan lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, ada tiga alasan yang mendasari hal tersebut.
"Pertama, anggapan atau success story pengamanan 2017 ini membuat masyarakat menjadikan sebagai parameter. Mereka menuntut, bahwa tahun ini harus lebih baik dari tahun yang lalu," ujar Royke dalam rapat koordinasi arus mudik lebaran 2018, di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ), Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 6 April 2018.
Kesuksesan pengamanan mudik Lebaran 2017 dinilai Royke menjadi tolak ukur keberhasilan pengamanan mudik 2018. Untuk itu, ia berharap kerja sama antarinstansi dalam pengamanan tahun ini harus lebih ditingkatkan.
"Kalau hanya biasa-biasa saja atau sama dengan tahun lalu dianggap tidak berhasil oleh masyarakat, karena mereka punya image parameter adalah tahun lalu," kata Royke.
Alasan kedua adalah tersambungnya tol Trans Jawa dari Jakarta-Surabaya. Royke khawatir, tersambungnya tol tersebut akan menimbulkan euforia di masyarakat.
"Semua akan berbondong-bondong, 'mari tol sudah tersambung dari Jakarta menuju Surabaya, mari kita penuhi tol', padahal arteri kosong. Ini berbahaya, akan terjadi kepadatan di pintu-pintu keluar, khususnya Semarang Krapyak ataupun Gandulan," katanya.
Alasan ketiga terkait perkiraan tumpah ruahnya pemudik di rest area saat arus balik, khususnya di Cipali dan Cikampek. Untuk itu, rest area harus dikelola dengan baik.
Untuk itu, Royke menekankan bahwa koordinasi semua instansi dalam pengamanan mudik Lebaran tahun 2018 ini sangatlah diperlukan. Semua instansi, baik kepolisian, TNI, kementerian perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, BPTJ, Jasa Marga, BNPB, Pertamina, Basarnas, Jasa Raharja dan lainnya harus saling sinergi.
"Semua by government, atas nama pemerintah. Ini tinggal berapa hari ini, sebulan lebih. Semoga kepuasan masyarakat di dalam melaksanakan arus mudik ini dan balik bisa meningkat dibanding tahun lalu," kata Royke. (ase)