Ketua Umum MUI Berharap Alumni 212 Tak Demo Sukmawati

Sukmawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Ma'ruf Amin meminta alumni 212 tidak melakukan aksi demonstrasi, pada Jumat 6 April 2018. Aksi demo itu akan digelar apabila polisi tidak menindaklanjuti laporan dugaan penodaan agama dalam puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul “Ibu Indonesia”.

Wasekjen PA 212: Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang Sudah Melebihi Ahok

"Kalau boleh saya berharap, karena beliau (Sukmawati) sudah datang minta maaf, apa salahnya kita beri maaf. Saya kira tidak ada salahnya. Saya hanya bisa berharap," kata Ma'ruf di kantor MUI, Jakarta, Kamis 5 April 2018.

Tak hanya itu, Ma'ruf berharap berbagai laporan yang telah didaftarkan oleh berbagai organisasi ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan penodan agama segera dicabut.

Resmi Memeluk Hindu, Sukmawati: Saatnya Kembali ke Agama Leluhur

"Kalau bisa memaafkan dan tidak meneruskan. Kalau saya bisa berharap, itu yang saya harapkan," ujarnya.

Sebelumnya, alumni 212 menyatakan, permintaan maaf Sukmawati Soekarnoputri pada umat Islam terkait puisi yang berjudul “Ibu Indonesia” tidak lantas membuat para pelapor di kepolisian menarik gugatan mereka.

Sukmawati Cerita Proses 66 Tahun Putuskan Pindah Agama ke Hindu

"Kalau pribadi bisa saya memaafkan, ini masalahnya penodaan agama, proses hukum sudah berjalan dan tidak akan dicabut. Persoalannya yang dihina bukan saya, bukan pribadi, ini agama, syariat agama saya muslim," kata alumni 212, yang juga Sekjen Kaukus Pembela IB HRS, anggota Tim Advokasi GNPF, Dedi Suhardadi di gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu 4 April 2018.

Selain itu, menurut Dedi, ia telah mendapat dukungan dari berbagai organisasi lain dari berbagai daerah untuk terus memproses hukum dugaan penodaan agama oleh Sukmawati.

"Saya dapat telepon dari teman-teman di daerah. Pak tolong ini jalan terus. Ini bukan semata pribadi, tapi ini mewakili perasaan umat Islam," ujarnya.

Dedi menambahkan, bila laporan dugaan penodaan agama oleh Sukmawati tidak ditindaklanjuti, tidak menutup kemungkinan akan ada kembali aksi bela Islam seperti yang pernah terjadi dalam kasus Ahok.

"Insha Allah ya. Mungkin Jumat ini. Kami berharap suatu keadilan. Kenapa masalah ini tidak kami cabut, karena ini pembelajaran buat yang lainnya agar tidak ada lagi penodaan. Khususnya bagi umat Islam dan terhadap agama apa pun," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya