Sukmawati Diminta Segera Temui MUI

Sukmawati Soekarnoputri memberikan pemaparannya pada acara seminar kebangsaan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA – Partai NasDem menilai puisi “Ibu Indonesia” yang dibuat Sukmawati Soekarnoputri menjurus ke penistaan agama. Namun, Partai NasDem menyarankan kepada Sukmawati untuk menjelaskan secara utuh kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) maksud karya seninya itu. 

Kabar Duka, Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia

Ketua DPP Bidang Agama dan Masyarakat Adat Partai NasDem Hasan Aminuddin mengatakan, pihaknya tetap menginjak asas praduga tak bersalah dengan memberikan ruang untuk MUI memberikan fatwa mengenai puisi tersebut. NasDem, kata dia, mengharapkan Ketua MUI Ma'ruf Amin mengundang putri Presiden Pertama RI itu bertemu dalam rangka tabayun. 

"Manakala menurut kesimpulan MUI salah, dan berpotensi kepada SARA, maka saya berharap atas nama NasDem untuk melakukan permintaan maaf kepada seluruh warga Indonesia," kata Hasan dalam keterangan tertulisnya, Rabu 4 April 2018.

Fadli Zon Beberkan Kesalahan Sukmawati Sebut PKI Ideologi Pancasila

Sukmawati Soekarnoputri

Anggota DPR RI ini menilai, puisi Sukmawati tidak pantas disampaikan oleh seorang seniman. Sebab, implementasi karya seni harus menghasilkan ekspresi kesedihan dan kebahagiaan. 

Sukmawati Sebut PKI Dulu Berideologi Pancasila

"Namun yang dilakukan Sukamawati adalah sebaliknya, orang jadi geram dan tidak nyaman, khususnya umat Islam yang ada di Indonesia," kata Hasan.

Dia juga menyampaikan toleransi antarumat agama itu berbentuk sosiologis bukan ideologis. Hasan menjelaskan, dirinya tidak bisa memaksa seorang kristen menganut Islam.

"Begitu juga sebaliknya, Hasan Aminuddin itu tidak bisa dipaksa keyakinannya berubah menganut agama yang dianut orang. Sehingga toleransi itu mengamalkan sesuai sosiologis bukan ideologis," ujar Hasan. (ren)

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor

Gubernur Kaltim: Hati-hati yang Tolak Pemindahan Ibu Kota Pendek Umur

Gubernur Kaltim Isran Noor menilai masih banyak pihak yang menolak perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Mereka menolak dengan alasan sangat dangkal.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2022