Buron, Hengki Perampok Driver Go-car Tantang Polisi

Kapolda Sumsel dan Tyas Perampokan Go-Car.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA – Tiga pelaku perampokan driver Go-car yang menewaskan Tri Widiyantoro (44), berhasil ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan.

Detik-detik Pria di Tanah Abang Ditembak hingga Jatuh, Motor Dibawa Kabur Pelaku

Ketiga pelaku yang ditangkap tersebut, yakni Poniman (21) yang tewas saat penangkapan, Bayu Irmansyah (20) yang ditembak sebanyak 10 lubang, dan Tyas Dryantama (19) Mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang menyerahkan diri kepada petugas.

Namun, satu tersangka lagi, yaitu Hengki kini dalam pengejaran petugas, untuk mencari keberadaannya.

Polisi Ungkap Motif Sekuriti Rampok Sopir Taksi Online Gegara Terlilit Utang Biaya Pernikahan

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari informasi yang didapatkan, Hengki enggan menyerahkan diri kepada petugas. Bahkan, Hengki tak takut atas ancaman Kapolda soal upaya tembak di tempat.

“Silahkan saja, mau sembunyi di mana pun pasti akan tertangkap. Infonya, dia menantang Polisi,” kata Zulkarnain, Senin 2 April 2018.

Isi Surat Tebusan Sekuriti Perampok Sopir Taksi Online Wanita yang Buang Korban di Tol

Keberadaan Hengki, sebetulnya diakui Kapolda Sumsel, telah diketahui dan tinggal menunggu waktu untuk ditangkap.

"Jika Hengki menyerahkan diri, tentunya sebagai pihak Kepolisian akan menjunjung HAM (Hak Azasi Manusia) dan akan melindunginya. Lebih baik serahkan diri saja, jika tidak kami sikat betul," ujarnya.

Sementara itu, tersangka Tyas Dryantama (19) mengaku tidak mengetahui keberadaan Hengki. Sebab, aksi itu direncanakan oleh Bayu Irmansyah bersama Poniman dan Hengki. Sedangkan dirinya, hanya diajak oleh ketiga pelaku.

"Saya baru pulang kuliah, Bayu menelepon dan mau datang ke kosan. Mereka nanya tali tambang, saya bilang ada. Terus, Bayu langsung memesan Go-car," kata Tyas.

Tanpa memberitahu, Poniman, Bayu, dan Hengki langsung mengajak Tyas masuk di dalam mobil. Di tengah perjalanan, dia tidak mengetahui jika akan melakukan aksi perampokan.

"Waktu di lokasi, saya disuruh memegangi tangan korban," ujarnya.

Setelah Tri dipastikan tewas, Tyas pun ikut membantu untuk membuang jenazah korban di semak-semak.

"Saya takut dibunuh mereka, kalau memberi tahu kejadian ini. Sebenarnya, saya mau lapor sudah kejadian itu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya