Terkuak, Alasan Novanto Pakai Jarum Infus Anak Usai Tabrakan
- Istimewa
VIVA – Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Indri Astuti menguatkan dakwaan jaksa KPK soal skandal rawat inap Setya Novanto pasca mengalami kecelakaan.
Menurut Indri memang ketika itu jarum infus yang dipakai mantan Ketua DPR Setya Novanto saat dirawat inap pada pertengahan November 2017 adalah jarum infus pasien anak-anak.
Demikian diakui Indri saat bersaksi untuk terdakwa dr. Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 2 April 2018.
Menurut Indri, dia menggunakan jarum infus anak-anak lantaran pembuluh darah vena di tangan kanan Novanto tak muncul. Dia akhirnya menggunakan jarum yang berukuran lebih kecil agar bisa masuk ke pembuluh vena terdakwa korupsi proyek e-KTP itu.
"Akhirnya dengan keputusan saya sendiri, saya gunakan jarum untuk anak-anak, nomor 24," kata Indri.
Indri mengaku sempat kesulitan saat mencari pembuluh darah di tangan Novanto. Dia pun sempat dikagetkan oleh Novanto karena menggerakkan tangannya dengan keras saat dia tengah mencari pembuluh darah dengan cara ditepuk-tepuk.
"Karena saya dikejutkan dengan tangan dia. Saya mau sekali tusuk saya dapat. Alhamdulilah dapat. Setelah itu terpasang kemudian saya ke luar," ujarnya.
Sementara itu, perawat RS Medika Permata Hijau lainnya Nurul Rahmah Nuari yang juga menemani Indri ketika itu memang sempat mendengar Novanto mengeluh sakit saat dipasangkan infus di tangan kanannya.
"Bapaknya pas dipasang, saya dengar kata-kata sakit, kak Indri terus mecari pembuluh darah, akhirnya dapat," kata Nurul yang juga dihadirkan sebagai saksi.
Nurul menyebut jarum infus yang dipakai Setya Novanto memang yang biasa digunakan untuk anak-anak. Namun, jarum infus tersebut bisa digunakan oleh pasien dewasa apabila sulit ditemukan pembuluh darah vena atau ukuran pembuluh darah venanya kecil.
Sama seperti kesaksian Indri, Nurul mengaku tak melihat luka-luka yang serius di wajah maupun di tubuh Novanto, meskipun dikatakan Novanto masuk RS Medika lantaran mengalami kecelakaan mobil. Nurul juga membantu Indri saat memasangkan perban di dahi mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
"Ada luka lecet-lecet, enggak ada berdarah sama sekali. Sudah dibersihin tutup kasa (perban)," ujarnya.
Pada perkaranya, Bimanesh didakwa bersama mantan Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi telah merekayasa kesehatan Novanto untuk menghindari pemeriksaan KPK.
Keduanya pun diduga telah mengkondisikan RS Medika Permata Hijau sebelum Novanto mengalami kecelakaan mobil.