Mahasiswi Unsri Jadi Otak Pembunuhan Sadis Driver Go-car

Bayu salah satu tersangka pelaku perampokan disertai pembunuhan driver Go-car
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA – Polda Sumatera Selatan berhasil mengungkap perampokan berujung pembunuhan terhadap driver Go-car Tri Widyanto (44). Salah satu pelaku bernama Tyas (21) diketahui sebagai otak dari aksi pembunuhan sadis ini.

Tampang 2 Pria yang Berlagak Jagoan Keroyok Sopir Taksi Online di Tol, Motifnya Persoalan Sepele

Dari informasi yang dihimpun VIVA, Tyas merupakan mahasiswa aktif di Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan. Tyas tercatat sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan semester II yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Wakil Rektor I Universitas Sriwijaya Profesor Zainuddin Nawawi saat dikonfirmasi membenarkan jika Tyas adalah salah seorang mahasiswa aktif. Kata dia, Tyas merupakan sosok mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kecil yakni 2,62.

Detik-detik Sopir Taksi Online Dikeroyok Saat Bawa Penumpang di Tol Dalam Kota

“ Kalau tidak salah iya, dia Mahasiswa asal Musi Banyuasin,” kata Zainuddin, Sabtu 31 Maret 2018.

Zainuddin menegaskan, perbuatan Tyas yang tega melakukan perampokan hingga menghilangkan nyawa driver Go-car, diserahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Tyas pun dipastikan akan dipecat sebagai mahasiswi Unsri dan tak bisa lagi melanjutkan kuliahnya.

Sopir Taksi Online Jelaskan Kronologi Terjadi Pemukulan Oleh Kompol Bambang, Awal Mula Cekcok...

“Pasti akan kami berhentikan (Tyas). Dengan mengirimkan surat pemberhentian kepada Mahasiswa tersebut,” ujarnya.

Tyas diketahui menjadi otak pelaku perampokan terhadap Tri Widiyanto. Dalam perannya, dia membekap mulut korban hingga tewas.

Baca: Sadis, Sopir Go-Car Dibunuh Perampok dengan Jeratan di Leher

Kemudian pelaku lain yang masih buron, Hengki dari belakang bersama pelaku Poniman menjerat leher korban dengan tali tambang yang sudah dipersiapkan. Sedangkan, pelaku Bayu memegangi kedua tangan korban agar tidak bergerak.

Tak sampai di situ, korban selanjutnya dibuang ke semak-semak. Sekitar 40 hari berselang, barulah jenazah yang diduga Tri ditemukan dengan kondisi tinggal tulang belulang. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya