Kata Buya Maarif Soal Pidato Prabowo
- Repro Facebook
VIVA – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif mengatakan, bahwa apa yang dikatakan Prabowo Subianto, saat pidato soal Indonesia akan bubar pada 2030 hanya dijadikan hiburan.
"Anggap hiburan saja lah, hiburan. Ya itu berdasarkan fiksi," kata Buya Syafii Maarif di Gedung Wisma Antara, Kamis malam, 29 Maret 2018.
Cendekiawan Muslim yang akrab disapa Buya Syafii menuturkan, apa yang diucapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra itu tidak usah ditanggapi dengan serius juga.
"Tapi itu juga peringatan boleh ya, supaya Indonesia jangan sampai jadi negara gagal. Jadi saya rasa ada baiknya juga, tapi itu jangan ditanggapi secara serius karena itu kan berdasarkan fiksi," ujarnya.
Sebelumnya, prediksi ini dinyatakan Prabowo dalam sebuah video yang diunggah dari akun resmi Facebook Gerindra berdurasi 1 menit 18 detik.
Berikut, isi kutipan lengkap video tersebut:
Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa.
Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.
Pantauan VIVA, sejak video itu diunggah admin Facebook Gerindra pada 19 Maret pukul 11:00 WIB, hampir empat ribu pendukung Prabowo memberikan jempol sebagai tanda suka atas pidato itu.
Lebih dari seribu pengikut akun Facebook membagikan video itu dan tercatat video itu sudah ditonton lebih dari 50 ribu kali.
Pada kolom komentar, ribuan pendukung Prabowo menyambut antusias pidato ramalan Prabowo. Tapi, banyak juga yang mem-bully Prabowo.
Pemilik akun @Andi Setiawan menyebut, bahwa Prabowo telah berbohong, sebab ramalan Indonesia bubar tahun 2030 ala Prabowo itu sebenarnya bukan sebuah kajian. Tapi hanya isi sebuah novel fiksi berjudul Ghost Fleet.
“Di sini saya akan membongkar kebohongan Prabowo yang sangat terstruktur, sistematis dan massif. Prabowo mengatakan bahwa negara lain bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Padahal sejatinya itu bukan kajian, melainkan novel fiksi berjudul Ghost Fleet. Ditulis oleh P.W Singer dan August Cole.
Pertanyaannya adalah, apakah Prabowo tidak tahu bahwa yang disebutnya kajian-kajian tersebut merupakan karya fiksi? Novel? Justru Prabowo tahu betul bahwa itu adalah novel, bukan kajian. Sebab tahun lalu, 18 September 2017, Prabowo membagi-bagikan novel ini secara gratis di UI saat berpidato. Dia tahu betul bahwa itu novel, tahu betul. Tapi mengapa kini di tahun 2018, menjelang Pilpres, Prabowo menyebutnya sebagai sebuah kajian?
Prabowo dengan jelas mengatakan “The Ghost Fleet, ini sebetulnya novel tapi ditulis oleh dua ahli strategi dan intelijen Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara Cina dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu, mereka ramalkan tahun 2030 Republik Indonesia sudah tidak ada lagi.”
Baca: Pidato Ramal Indonesia Bubar 2030, Prabowo Dibully