Ratusan Jemaah Umrah Tertahan di Mekah Dan Kuala Lumpur
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Ratusan orang jemaah umrah asal Sumatra Barat dikabarkan telantar di Mekah dan Kuala Lumpur sudah selama empat hari sejak 26 Maret 2018. Mereka adalah jemaah yang berangkat melalui perusahaan PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) Tour dan Travel.
Sejumlah keluarga jemaah itu silih berganti mendatangi kantor BMP di Jalan S Parman Nomor 170, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Kamis, 29 Maret. Mereka menanyakan kejelasan nasib keluarganya yang telantar di Arab Saudi dan Malaysia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, sebagian jemaah yang di Mekah tak bisa pulang karena paspor mereka ditahan oleh manajemen hotel tempat mereka menginap. Kabarnya, perusahaan BMP belum menyelesaikan biaya penginapan untuk jemaah di sana.
Sebagian yang lain bahkan belum dapat berangkat ke Tanah Suci karena masih tertahan di Kuala Lumpur. Manajemen hotel keberatan menerima jemaah sebelum BMP menyelesaikan biaya penginapan.
Direksi BMP, pada 28 Maret, menerbitkan surat edaran yang berisi empat poin. Dua di antaranya bahwa BMP akan memaksimalkan perjalanan kepulangan jemaah di Malaysia dan dan Arab Saudi serta menjadwal ulang keberangkatan.
"Untuk detail persoalannya, direksi yang tahu. Mereka ada di Jakarta. Saya hanya petugas logistik yang bersama rekan-rekan lainnya berinisiatif tetap membuka kantor," kata Nanda, Staf Bagian Logistik Kantor Pusat BMP Group di Padang.
Nanda dan sejumlah karyawan di kantor Padang mengaku belum mengetahui detail persoalan ratusan jemaah yang telantar itu. Ia dan rekan-rekannya berinisiatif tetap membuka kantor untuk menerima pengaduan dan menjelaskan seadanya kepada keluarga jemaah.
Sementara ini, khusus jemaah yang akan berangkat, terutama pada April 2018, seluruh jadwal sudah dijadwal ulang. Manajemen perusahaan berkomitmen tetap bertanggung jawab.