OPM Tantang TNI-Polri Perang, Menhan: Dia Jual Kita Beli
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka atau OPM, telah mengeluarkan ultimatum perang kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat mereka berencana mendeklarasikan angkat senjata melawan Indonesia.
Menanggapi tantangan tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryancudu menjawabnya dengan santai. Bahkan dengan tegas, mantan pangkostrad ini menantang balik ultimatum OPM.
"Dia jual kita beli. Itu saja," kata Ryamizard di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis 29 Maret 2018.
Sebelumnya, ultimatum perang itu disampaikan Mayor Jenderal G. Lekkagak Telenggen, usai dilantik sebagai kepala staf operasi Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Ultimatum ini bahkan telah disiarkan meluas melalui situs dan akun Youtube resmi mereka.
"Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan, jadi perang harus dilakukan di mana saya, di Papua, ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu, Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN," kata Lekkagak seperti dikutip VIVA.
TPNPB mengklaim memiliki pasukan tempur yang mampu merepotkan TNI dan Polri. Bahkan, mereka menyatakan telah menyiapkan senjata dan aturan berperang.
"Kami siap layani mereka (TNI dan Polri), mereka siapkan ribuan personel, saya juga siap ribuan, mereka bawa berapa ratusan senjata saya juga siap, kami siap lawan, demi kemerdekaan Papua," katanya.
Jika diamati pada situs separatis ini, memang mereka memiliki pasukan tempur. Hanya saja jumlahnya tak sampai ribuan personel. Tapi, dari serangkaian foto yang disiarkan, terlihat jelas TPNPB telah menyiapkan diri untuk perang. Terbukti pasukan TPNPB sudah memegang senjata api.
Terlihat ada berbagai jenis senjata yang mereka miliki, mulai dari senjata laras panjang hingga jenis pistol. Senjata laras panjang yang dimiliki pasukan TPNPB seperti AK 47, M1, M14 hingga SS1.
Lalu dari mana senjata-senjata mereka dapatkan? Berdasarkan pengakuan Lekkagak, mereka mendapatkan senjata-senjata itu dengan cara merampasnya dari prajurit TNI dan personel Polri.
"Musuh kami adalah TNI Polri, jadi pasukan TPNPB yang tembak TNI, senjata sudah jadi milik kami. Senjata dan amunisi TNI Polri itu gudang senjata kami, dan senjata yang sudah dirampas tidak akan dikembalikan, itu sudah menjadi milik TPNPB," kata Lekkagak.
Kasus perampasan senjata oleh TPNPB terjadi di Pasar Sinak, Puncakjaya, Papua. Mereka menembak mati prajurit TNI dari Kopassus. Penembakan terjadi saat prajurit TNI itu sedang berbelanja di dalam pasar.