Konektor Perdamaian RI dengan GAM Meninggal di Pesawat
- Dok. Mahyuddin Mahmud Adan
VIVA – Mahyuddin Mahmud Adan, seorang tokoh Aceh yang merupakan konektor perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah Indonesia, dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 26 Maret 2018.
Mahyuddin meninggal di dalam pesawat Citilink ketika mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar dari Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.
Juru Bicara Partai Aceh, Teungku Jamaica, membenarkan berita duka cita itu dan jelas menjadikan menjadikan Aceh kehilangan tokoh. “Kita kehilangan tokoh yang ikut mendamaikan Aceh. Semoga segala amal ibadahnya diterima Allah SWT,” kata Jamaica saat dikonfirmasi.
Abuwa, sapaan untuk Mahyuddin, dikenal sangat peduli pada perdamaian Aceh. Cara yang dilakukannya ditempuh dengan penuh risiko. Dia disebut sebagai figur yang sangat rendah hati.
“Beliau juga dikenal luas di jajaran Gerakan Aceh Merdeka, tidak hanya di level pimpinan, tetapi juga di level prajurit di lapangan,” ujarnya.
Menurut Jamaica, figur Mahyuddin tidak hanya dikenal dekat di kalangan GAM, tetapi juga dikenal dekat dengan jajaran pemerintah Indonesia, terutama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Bukti komitmen Mahyuddin terhadap keberlangsungan perdamaian dan penyelesaian konflik Aceh, katanya, adalah berkontribusi dalam upaya pemulangan tahanan politik Aceh yang ditahan di penjara Songkhla Thailand dan membawa pulang kembali ke Aceh.
Di rumah duka Almarhum di kawasan Lampineung, Banda Aceh, tampak melayat Sekretaris Jenderal Partai Aceh Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), mantan Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, pendiri The Atjeh Connection Amir Faisal Nek Muhammad, dan lain-lain. (ase)