Jaksa Agung Pamerkan Selusin Teman Pengusaha kepada Risma
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo membuka kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur di Surabaya pada Sabtu, 24 Maret 2018.
Ada kejadian menarik kala Prasetyo dalam kegiatan itu. Di tengah pidatonya, dia mengenalkan sejumlah teman pengusahanya yang juga donatur baksos. Mereka diminta naik ke panggung.
Mulanya, Prasetyo berbicara soal kegiatan operasi katarak gratis yang dilaksanakan di lingkungan korps Adhyaksa seluruh Indonesia dan berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Nah, menjelang berakhir, dia lantas mengenalkan sejumlah pengusaha yang turut hadir di acara itu.
"Hadir di sini teman-teman saya donatur kegiatan ini. Saya minta agar maju ke depan," kata Prasetyo.
Tak lama kemudian, sebanyak dua belas pria berkaus putih berdiri dari kursi bagian tengah tempat duduk hadirin. "Jangan lihat beda bentuk matanya, jangan lihat beda warna kulitnya, mereka di sini hadir untuk berbagi dengan sesama," tuturnya.
Begitu di atas panggung, Prasetyo lantas mengenalkan beberapa pengusaha tersebut dan dalam bidang apa usaha yang mereka geluti. Beberapa di antaranya dikenalkan kepada Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma. Disebutkan ada yang membuka usaha di Surabaya.
"Ini ada yang punya pabrik sepatu, Bu Risma," ujarnya. Risma hanya tersenyum.
Prasetyo mengaku berteman dengan para pengusaha itu bukan karena berhubungan dengan perkara hukum. Tapi karena memiliki kesamaan misi membantu sesama.
"Kebersamaan saya dengan mereka ini bukan karena perkara. Tapi masing-masing karena punya kepedulian kepada sesama," katanya.
Baksos operasi katarak gratis di Kejati Jatim diikuti 500-an orang. Kebanyakan pasien berusia lanjut dan berasal dari keluarga kurang mampu. Selain Prasetyo, hadir pula istrinya yang juga Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Darmakarini, Ros Ellyana Prasetyo.
Dekat kampung Jokowi
Prasetyo bercerita juga tentang kegiatan serupa untuk warga di dekat kampung Presiden Joko Widodo, yakni di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Baksos operasi katarak oleh korps Adhyaksa tidak hanya kali ini digelar, tetapi sudah sejak bertahun-tahun sebelumnya dan digelar di beberapa kejaksaan lain di Indonesia. “Sebelumnya juga dilaksanakan di dekat kampungnya Pak Jokowi, di Wonogiri," katanya.
Selain operasi katarak, di Wonogiri juga digelar operasi hernia. Dia mengaku trenyuh begitu menerima informasi warga yang mendaftar baksos tidak hanya orang tua, tapi juga ada anak usia di bawah lima tahun atau balita.
"Di Wonogiri, yang ikut operasi katarak ada usia lima bulan," katanya. Ada juga pendaftar baksos operasi hernia berusia dua tahun. "Bayangkan, kalau mereka dibiarkan, bukan hanya merepotkan diri sendiri, tapi akan jadi beban orang lain."
Prasetyo menyebut Wonogiri masuk daerah zona merah secara ekonomi. Karenanya daerah ini salah satu yang dipilih institusinya dalam kegiatan operasi katarak dan hernia gratis. "Masyarakat Wonogiri masuk zona merah, karena itu kami berpikir mereka butuh bantuan," tuturnya.
Begitu pula kegiatan baksos operasi katarak gratis di Kejati Jatim. Warga penderita katarak berasal dari keluarga kurang mampu.
"Saya dengar cerita ketika ada yang mau operasi katarak di rumah sakit apalagi swasta, itu setidaknya satu bola mata sepuluh juta. Di sini kami fasilitasi tanpa biaya," ujar Prasetyo.