Ada Revolusi Senyap di Tubuh Polri

Polri terus bebenah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA –  Institusi Polri di akhir tahun 2017 hingga 2018 menjadi salah satu lembaga yang dipercaya, selain Kepresidenan, TNI dan KPK. Melalui berbagai program, institusi pimpinan Jenderal Tito Karnavian itu masuk empat besar lembaga yang dipercaya oleh publik.

Ingin Tiru Reformasi Bersih Georgia, Ini Kendala Polri

Salah satu faktor penting dalam perubahan dan reformasi di badan Polri yakni pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia. Dalam pernyataannya, Tito mengatakan bahwa proses perekrutan anggota Polri secara benar, menyumbang hingga 70 persen pada kinerja kepolisian ke arah yang lebih baik.

"Saya tegaskan kepada jajaran SDM untuk melaksanakan rekruitmen secara tepat, cepat dan transparan, dan memilih calon anggota Polri yang baik," kata Tito lewat pesan video, saat peluncuran buku Arief Effect di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Maret 2018.

Mabes Polri Bentuk Divisi Humas Multimedia

Revolusi 'senyap' dalam proses perekrutan dan manajemen SDM di jajaran kepolisian ini mulai berdampak setelah Tito menunjuk Irjen Pol Arief Sulistyanto, sebagai Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM). Jabatan ini merupakan posisi tertinggi Polri yang mengelola personel kepolisian.

Sejak ditunjuk pada Februari 2017 lalu, Arief melakukan berbagai perbaikan mulai dari rekrutmen yang bersih dengan sistem teknologi informasi, pembinaan karier yang berdasarkan merit system dan perbaikan mentalitas anggota Polri.

2016, Total Uang Korupsi yang Ditindak Polisi Rp165,5 Miliar

Perubahan di bidang SDM Polri pun perlahan semakin baik dengan sistem yang terstruktur. Hal ini kemudian dituangkan ke dalam buku berjudul Arief Effect, yang ditulis oleh jurnalis senior Farouk Arnaz, yang telah meliput di lingkungan Polri sejak 12 tahun yang lalu.

"Polisi adalah milik bersama, harus ada konsolidasi. Ini tanggung jawab kita untuk memantapkan Polri menjadi lebih baik," kata Farouk dalam peluncuran buku tersebut.

"Banyak penyelewengan di lingkungan SDM yang efeknya berkelanjutan. Saya berharap apa yang dilakukan Arief Effect tidak hanya berhenti hari ini, tapi jadi pijakan peradaban Polri di masa mendatang," ujarnya.

Polri terus bebenah/Ilustrasi.

Kultural, Faktor di Tubuh Polri yang Paling Sulit Diubah

Faktor struktural dan instrumental lebih mudah.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2018