Siap Dipakai Mudik, Bandara Baru Semarang Segera Diaudit
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)
VIVA – Bandara baru Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah dipastikan akan siap dipakai untuk mudik lebaran tahun ini. Kementerian Perhubungan pun segera mengaudit ulang bandara seluas 58 hektare tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo meninjau proyek bandara berkonsep floating airport atau bandara terapung pertama Indonesia itu, Kamis, 22 Maret 2018.
Menurut dia, proses audit akan dilakukan untuk mengetahui kelayakan bangunan terminal bandara yang akan melayani pemudik nanti. Saat ini, kawasan bandara, khususnya areal terminal penumpang, masih dikebut pengerjaannya.
"Sebelum dipakai harus ada verifikasi secara menyeluruh. Proses audit akan dikerjakan oleh tim gabungan Dirjen Kebandaraan serta Dirjen Keselamatan Perhubungan Kemenhub. Baru setelah itu bisa digunakan untuk melayani aktivitas penerbangan," kata Sugihardjo.
Proses audit, lanjut dia, juga untuk melihat kelayakan bangunan terminal penumpang, bisa dioperasionalkan secara bertahap atau tidak. Saat ini, Kemenhub terus konsisten meningkatkan kapasitas Bandara baru Ahmad Yani sebagai proyek strategis nasional.
Dari daya tampung semula hanya 800 ribu penumpang, dengan luas arealnya 3.800 hektare, kini menjadi 58 hektare dengan 60 ribu penumpang.
Saat meninjau lokasi, Sugihardjo didampingi sejumlah pejabat Angkasa Pura I. Meski masih dalam pengerjaan oleh sejumlah pekerja, namun area terminal kedatangan maupun keberangkatan sudah mulai tampak perkembangannya. Dia juga memastikan, akses jalan menuju bandara sudah selesai.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose, menambahkan, perkembangan proyek terminal penumpang baru di Bandara Ahmad Yani kini telah mencapai 63 persen. Sedangkan untuk pembuatan taxiway yang sudah 100 persen dan area parkir dan landasan pacu baru mencapai 10 persen.
Ia menargetkan, untuk penyelesaian terminal penumpang pada Mei 2018 bertepatan dengan kegiatan verifikasi. Meski belum bisa selesai 100 persen, namun ia optimistis pelayanan akan tetap maksimal. "Jadi, kami tidak menunggu operasional 100 persen tapi dioperasikan secara parsial dengan progres fisik belum selesai semua," ujarnya.